Klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Warga Kelurahan Banua, Anyar Kecamatan Banjarmasin Timur, berharap pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin nomor urut 4, Hj Ananda dan Ustadz H Mushaffa Zakir Lc, dapat memperbanyak kegiatan keagamaan jika nanti dipercaya memimpin Kota Banjarmasin.
Salah satu warga Banua Anyar, Hj Herawati, mengatakan bahwa kegiatan keagamaan seperti majelis ilmu punya peran besar membendung hal negatif bagi masyarakat, terutama anak muda.
“Kami berharap nanti diperbanyak kegiatan keagamaan di Kota Banjarmasin oleh pemerintah. Terpenting libatkan anak muda untuk dapat mengikuti kegiatan keagamaan tersebut, agar mereka tidak mudah terjerumus pada narkoba dan hal negatif lainnya,” ucapnya, Sabtu (10/10/2020).
Di tengah mudahnya anak muda mendapatkan informasi melalui teknologi informasin sekarang, papar Hj Herawati, tentunya harus dibarengi dengan penguatan nilai-nilai agama melalui majelis ilmu.
“Itu supaya mereka bisa menjadi pribadi yang berakhlak mulia, serta dapat menjadi generasi penerus bangsa yang unggul,” tambah mantan pendidik tersebut.
Gayung bersambut. Keinginan yang disampaikan warga Banua Anyar ini disambut positif oleh calon Wakil Walikota Banjarmasin Ustadz H Mushaffa Zakir Lc. Ia pun menyampaikan komitmennya kepada warga Kelurahan Banua Anyar, untuk lebih memperhatikan kegiatan keagamaan dan memperbanyak syiar Islam ketika nanti dipercaya memimpin Kota Banjarmasin bersama calon Walikota Banjarmasin Hj Ananda.
“Harapan dan keinginan warga Banua Anyar ini sejalan dengan visi misi kami, yakni ‘Berbenah Bersama’. Kegiatan keagamaan salah satu poin yang akan kami realisasikan, jika nanti dipecaya menjadi pemimpin Kota Banjarmasin,” ucap mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarmasin tiga periode itu.
Mushaffa Zakir yang dalam kesehariannya sebagai ustadz dan terlibat dalam berbagai Majelis Ilmu, sadar betul bahwa telah terjadi pergeseran nilai dalam kehidupan sehari-hari saat ini.
Karena itulah, menurutnya, kemajuan teknologi harus dibarengi dengan menanamkan nilai-nilai keagamaan, sehingga masyarakat mampu menerapkan batasan-batasan mana yang diperbolehkan dan sebaliknya sesuai tuntunan agama.
“Tidak hanya kegiatan keagamaan nantinya yang akan kami perbanyak. Kami juga akan memikirkan bagaimana caranya agar para pemuda bisa memiliki keterampilan dan penghasilan, sehingga tidak terjerumus dalam pergaulan negatif,” tutur alumni Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, ini.(sin/klik)