Isu Begal Hebohkan Warga Astambul

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Senin 23 November 2020 lalu, warga di Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, digemparkan dengan beredarnya pesan rekaman suara via WhatsApp yang menginformasikan telah terjadi kasus pembegalan sekitar wilayah Astambul. Korbannya disebutkan warga Desa Tanah Abang, Kecamatan Mataraman.

Kabar yang belum jelas kebenarannya tersebut secara cepat menyebar luas di aplikasi WhatsApp dan jejaring media sosial Facebook, sehingga membuat warga sekitar resah dan takut melintasi ruas jalan tersebut saat malam hari.

Noor Elyanti misalnya. Warga Desa Pasar Jati, Kecamatan Astambul, ini mengaku sempat merasa takut dan khawatir kasus pembegalan menimpa dirinya setelah mendapat informasi tersebut.

Maklumlah, Elyanti berprofesi sebagai salah satu perawat di salah satu rumah sakit swasta di perbatasan antara Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, dan kerap pulang malam hari usai bertugas.

“Saya kan kadang dapat waktu kerja itu shift malam. Tentu, adanya kabar kasus pembegalan itu membuat saya merasa takut dan khawatir saat pulang kerja malam hari. Apalagi ruas Jalan A Yani di Kecamatan Astambul masih minim penerangan,” ujarnya kepada klikkalimantan.com, Jumat (27/11/2020).

Setelah mendapatkan informasi bahwa telah terjadi kasus pembegalan di wilayah hukumnya, Polsek Astambul pung langsung bergerak melakukan observasi di lokasi Siring Beton Jalan A Yani Km59, Kecamatan Astambul, untuk menguak kebenaran informasi tersebut. Mengingat, saat informasi pembegalan menyebar luas di kalangan masyarakat, justru tidak ada korban yang melaporkan terkait kasus pembegalan.

“Dari hasil pengamatan di sekitar siring beton ruas Jalan A Yani Km59, yang memang kondisinya saat malam hari gelap karena tidak ada lampu penerangan jalan, dan tempat tersebut kerap digunakan oleh sopir truck untuk beristirahat, ternyata tidak ada tanda-tanda telah terjadi kasus pembegalan,” ujar Kapolsek Astambul, AKP H Samsu Darsono, melalui Pjs Kepala Seksi (Kasi) Humas Polsek Astambul, Bripka Alfi Rahman.

BACA JUGA :
Taman Van Der Pijl "Belum Juara"

Barulah pada 25 November 2020 kemarin, sekitar pukul 13.30 Wita, Ibhan Nazi, warga Desa Tanah Abang, Kecamatan Mataraman, datang menyambangi Polsek Astambul, untuk mengklarifikasi terkait informasi rekaman yang beredar melalui WhatsApp tersebut.

“Pesan suara itu memang berasal dari dirinya, setelah mendapatkan informasi dari Eko Purwanto, selaku Ketua Lingkungan Desa Tanah Abang, RT03, Kecamatan Mataraman.

Ibhan menerangkan, ada salah persepsi atas informasi yang disampaikan kepadanya. Disebutkan, informasi dari Eko Purwanto diperoleh dari Diaz Eko yang mengabarkan bahwa adiknya, yakni Putri Endah Dewi Sari (korban) kena begal.

Persepsi tersebut muncul, lanjut Bripka Alfi Rahman, dikarenakan sebelumnya Putri Endah Dewi Sari juga sempat menjadi target penjambretan pada Oktober 2020 lalu di Jembatan Kembar, dekat Pondok Pesantren Darussalam, usai pulang kerja pada pukul 24.00 Wita. Namun, korban berhasil menyelamatkan diri.

“Bahkan korban sempat ditendang pelaku yang hanya  satu orang dari motornya, hingga terjatuh. Dan peristiwa tersebut kembali menimpa korban pada 23 November 2020, sekitar pukul 18.30 Wita usai pulang kerja,” ucapnya.

Berdasarkan keterangan yang bersangkutan, papar Bripka Alfi Rahman, pada 23 November 2020 lalu usai pulang kerja, korban kembali dibuntuti dua orang pelaku dengan ciri-ciri perawakan tinggi besar, mengenakan masker, dan mengendari motor matic jenis Yamaha Mio J. Terduga pelaku pun sempat meminta korban untuk menghentikan laju kendaraan roda dua miliknya di Jalan A Yani Km49, Kecamatan Astambul.

“Karena takut, korban pun bergegas mencari warung terdekat sebagai tempat pemberhentian, dan menghubungi kakak korban untuk menjemputnya di lokasi tersebut. Melihat korban berhenti di sebuah warung, terduga pelaku pun langsung pergi menuju arah Hulu Sungai,” jelasnya.

Akan tetapi, sebelum menjemput adiknya yang diduga menjadi sasaran penjambretan, papar Bripka Alfi Rahman, Diaz Eko sempat menceritakan peristiwa yang dialami adiknya tersebut kepada Eko Purwanto.

BACA JUGA :
H Saidi Mansyur Penuhi Panggilan Bawaslu Banjar

“Ternyata, Eko Purwanto salah mengartikan informasi yang disampaikan tersebut, dan mengira Endah Putri kena begal. Karena peristiwa tersebut tidak menimbulkan kerugian, korban pun tidak melaporkan peristiwa tersebut,” pungkasnya.(Zai/klik)

 

Berita Terbaru

Scroll to Top