Klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Musim hujan terus berlangsung dengan curah air cukup tinggi. Sementara pasang air laut juga tinggi. Klop. Sejumlah pemukiman pun tergenang, dan tak surut-surut.
Itulah yang terjadi di sejumlah pemukiman warga di kawasan Kampung Melayu Darat, Banjarmasin Tengah.
“Biasanya, dua atau tiga jam setelah hujan berhenti, air langsung surut. Sekarang tidak. Turunnya air sangat lambat. Penyebabnya jelas, got mampet,” kata Almin Hatta, warga RW 01, RT 8, Kampung Melayu Darat.
Menurut wartawan senior ini, mestinya di kawasan Kampung Melayu Darat tersebut air tidak akan tergenang, meskipun hujan deras bersamaan dengan naiknya pasang air laut.
Alasannya, di bagian belakang (timur) pemukiman tersebut terbentang Sungai Martapura yang siap menampung luapan air hujan ataupun naiknya air pasang.
“Masalahnya, got di sepanjang Jalan Melayu Darat kebanyakan mampet, terutama yang di sisi timur. Karenanya air tak bisa turun ke sungai,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Almin, nyaris tak ada got atau drainase yang menghubungkan Jalan Kampung Melayu Darat ke Sungai Martapura.
“Kalau beberapa tahun lalu, hujan dan air pasang ini tak jadi masalah, sebab pemukiman belum terlalu padat. Sekarang, atau beberapa tahun terakhir, antara Kampung Melayu Darat dan Sungai Martapura di belakangannya sudah dipenuhi pemukiman. Akibatnya, alur turunnya air pun tersendat. Alhasil, terjadilah genangan di mana-mana,” katanya.
Karenanya, pihak berkompeten di jajaran Pemerintah Kota Banjarmasin diharapkan dapat mengatasi hal yang meresahkan warga ini.[]