Terkendala Distribusi, Sejumlah Bapokting Alami Lonjakan Harga

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Hampir sepekan ini, sejumlah barang kebutuhan pokok penting (Bapokting) di Kabupaten Banjar mulai alami lonjakan harga.
Kabar memprihatinkan ini dibeberkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Banjar, I Gusti Made Suryawati, melalui Jimmy, selaku Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan kepada klikkalimantan.com pada, Senin (18/1/2021).

“Berdasarkan hasil monitoring kami, beberapa hari ini sejumlah Bapokting mulai mengalami fluktuasi harga. Gejala lonjakan harga yang paling menonjol, yakni pada harga cabe. Seperti Cabe Rawit yang semula berkisar di harga Rp100.000 per Kg, kini naik menjadi Rp120.000. Begitu pun Cabe Merah dan Cabe keriting, yang semula Rp60.000 per Kg, melonjak hingga Rp70.000 per Kg,” ujarnya.

Begitu pula harga telor, terjadi kenarikan dari harga semula sekitar Rp20.000 per Kg melonjak hingga Rp26.000 per Kg.

“Melonjaknya harga telor terjadi karena akses jalan dari Kabupaten Tanah Laut, yakni di Kecamatan Bati-Bati, maupun Pengayuan dan Bangkalan terendam banjir. Sehingga distribusi telur ke kabupaten/kota lain tersendat,” bebernya.

Padahal, papar Jimmy, berdasarkan informasi dari Tim Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), untuk stok telur yang akan didistribusikan masih tersedia dan mencukupi. Yakni sekitar 170 ton telur untuk wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel), serta sekitar 140 – 150 Ton telur untuk wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Timur (Kaltim).

“Kami pun menekan kepada Pinsar, apabila akses jalan sudah dapat dilalui, agar Kabupaten Banjar yang terdampak banjir lebih diprioritaskan. Kesulitan kita mungkin untuk barang komoditi seperti cabe, bawang yang didatangkan dari luar daerah seperti dari Jawa dan Sulawesi, apabila terjadi kelangkaan dan kelonjakan harga, meskipun saat ini harganya relatif stabil. Mengingat, daerah mereka pun saat ini juga dilanda bencana alam,” ucapnya.

BACA JUGA :
Pembangunan SUTT di Kawasan Cagar Alam Teluk Kelumpang, PLN dan BKSD Kalsel Susun RPP dan RKT

Begitu terkait Gas LPG 3 Kg, tambah Jimmy, juga mengalami fluktuasi harga hingga berkisar Rp35.000 dari harga eceran tertinggi (HET) Rp17.500.

“Tapi kita sudah menyurati secara resmi pihak PT Pertamina, untuk segera mendistribusikan Gas LPG 3 Kg ke Kabupaten Banjar sekitar 2 hari yang lalu. Namun, berdasarkan informasi dari pihak PT Pertamina, depot mereka yang tak jauh dari Jembatan Barito juga terkendala akses dampak dari luapan air Sungai Martapura yang menyebabkan arus distribusi ke pangkalan di kabupaten/kota lainnya juga terkendala,” jelasnya.

Namun, Jimmy memastikan, untuk menanggulangi permasalahan tersebut, pihak PT Pertamina sudah mengambil inisiatif. Yakni akan mendistribusikan Gas LPG 3 Kg melalui jalur air, dan alternatif ke dua akan menyalurkan dari Binuang.

“Mudah-mudahan akses jembatan penghubung perbatasan Kecamatan Astambul dan Mataraman di Jalan Ahmad Yani Km 55 yang ambrol, perbaikannya juga segera selesai. Kemungkinan sore atau malam ini distribusi Gas LPG 3 Kg sudah tiba. Kami juga meminta Pertamina agar tetap mendistribusikannya ke 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar, khusus di daerah yang terdampak bencana banjir,” katanya.

Guna membantu kegiatan dapur umum dalam menyiapkan konsumsi bagi masyarakat terdampak banjir, setibanya 156 unit tabung Gas LPG, Disperindag akan langsung menggelar Operasi Pasar Gas Murah di teras Kantor Disperindag Kabupaten Banjar. Kegiatan tersebut nantinya juga akan digelar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Banjar.(Zai/klik)

Scroll to Top