Gerakan Revolusi Hijau Kalimantan Tanam 10 Ribu Pohon Ulin

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, BATULICIN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), melalui Dinas Kehutan, menanam secara serentak 10 ribu batang pohon ulin (eusideroxylon zwageri) di seluruh kabupaten, dalam rangka kembali melakukan gerakan revolusi hijau pada, Jum’at (12/02)

Menurut Kepala Seksi Perlindungan Hutan Kantor KPH Kusan, Dinas Kehutanan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Dawan, lahan kritis dan sangat kritis di Kabupaten Tanbu mencapai 67.008 hektare. Lahan kritis itu diduga akibat aktivitas ladang berpindah dan perambahan, dan karenanya dijadikan salah satu lahan revolusi hijau.

“Secara perlahan tapi pasti, Pemerintah Provinsi Kalsel menggandeng Pemerintah Kabupaten Tanbu gencar melakukan perbaikan dengan penghijauan secara berkelanjutan, seperti kegiatan penanaman hari ini,” sebutnya.

Dalam penanaman di area Hutan Kota Batulicin, papar Dawan, selain melibatkan Pemkab Tanbu, Dinas Kehutanan juga menggandeng personel TNI/ Polri, mahasiswa, pelajar, dan pramuka.

“Kegiatan ini bagian dari penanaman 10 ribu batang ulin secara serentak, yang dipelopori Gubernur Kalsel Sahbirin Noor melalui program revolusi hijau,” ujarnya.
Sementara itu, penanaman pohon di Hutan Kota Batulicin diawali oleh Penjabat Sekretaris Daerah Tanah Bumbu, DR H Ambo Sakka, yang mengatakan Pemkab akan menindaklajuti penanaman lanjutannya.

“Semua bibit yang dialokasikan kepada Pemkab Tanbu akan ditanam dan dipelihara dengan baik, sehingga bisa dipastikan terus tumbuh berkembang sesuai harapan,” katanya.

DR H Ambo Sakka mengingatkan, pohon ulin merupakan tanaman endemik yang hanya ada di Pulau Kalimantan. Karenanya, penanaman kembali pohon ulin ini sangat bermanfaat dan bernilai ekonomis tinggi bagi masyarakat.

“Ini akan menjadi warisan bagi anak cucu kita ke depan. Jadi harus dilestarikan dari kepunahan dan kalangkaan. Pohon ini sangat unik,” imbuhnya.

Masih menurut Ambo Sakka, keberadaan tanaman ini harus terus dikembangkan, karena nilai ekonomisnya sangat tinggi. Sehingga banyak pihak yang tergiur untuk memanfaatkannya. Jika tidak disadari, terus ditebang tanpa diimbangi dengan penanaman, maka potensi kepunahan ulin sangat terbuka.

BACA JUGA :
Dewan Siapkan Perda Pemadam Kebakaran

Terpisah, Gubernur Sahbirin Noor dalam sambutan tertulis yang dibacakan Pj Sekda Tanbu H Ambo Sakka, berharap melalui penanaman 10 ribu pohon ulin ini mampu menghijaukan kembali Bumi Kalimantan Selatan. Karena Banua Lambung Mangkurat merupakan paru-paru dunia.

Selain itu, program revolusi hijau selama ini dipuji Presiden sebagai provinsi dengan penghijauan terbaik di Indonesia.
Pohon ulin dinilai sangat baik untuk penghijauan jangka panjang. Sebab, selain mampu menahan air, juga memiliki daya cegah erosi dan tanah longsor, mengurangi pemanasan global, serta menjaga iklim tetap stabil.

“Menanam satu pohon, hakekatnya kita menanam satu kebaikan, sekaligus sumbangsih nyata dari kita untuk Indonesia dan untuk dunia,” katanya dalam sambutannya.

Gubernur Sahbirin berharap, seluruh masyarakat terus tanamkan kesadaran bahwa setiap batang pohon yang ditanam, adalah wujud kepedulian terhadap lingkungan.

“Inilah satu cara untuk memelihara kelangsungan hidup yang lebih baik bagi anak cucu di masa yang akan datang,” ujarnya.

Perlu diketahui, Kabupaten Tanah Bumbu, Dinas Kehutanan Prov Kalsel, melalui Kantor KPH Kusan yang bekerjasama dengan pemerintah melaksanakan penanaman pohon ulin di sekitar Hutan Kota di wilayah Kecamatan Batulicin.

Penanaman yang dilaksanakan di sekitar hutan kota sebanyak 70 batang pohon ulin, dan nantinya juga akan dilakukan penanaman di 3 tempat berbeda. Yakni lokasi wisata Gua Liang Bangkai, Kecamatan Mantewe, Desa Teluk Kepayang, Kecamatan Kusan Hulu, dan Bumi Perkemahan Kecamatan Angsana.
Adapun jumlah bibit yang ditargetkan untuk penanaman di Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 1.000 batang pohon ulin.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah upaya penghijauan dengan menanam pohon endemik Kalimantan.(mud/klik)

Berita Terbaru

Scroll to Top