klikkalimantan.com, MARTAPURA – Belum lagi hilang rasa trauma masyarakat akibat didera bencana banjir besar di 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar, kini pasca diguyur hujan lebat sejak 23 Februari hingga Rabu (24/2/2021) hari ini, beberapa desa di Kabupaten Banjar kembali terdampak banjir. Antara lain di Desa Jawa Laut, dan Desa Tunggul Irang, Kecamatan Martapura.
Dari pantauan klikkalimantan.com di beberapa tempat, tampak sejumlah masyarakat mulai berkemas untuk menyelamatkan sejumlah barang-barang berharganya, agar kejadian bencana banjir yang banyak merendam hingga menghanyutkan harta benda mereka tak terulang seperti yang terjadi pada Desember 2020 – Januari 2021 lalu.
Menurut Agus Rizali, salah satu warga di Desa Tunggul Irang, kini air kembali menggenangi rumahnya hingga setinggi sekitar 20 Cm.
“Padahal air banjir yang semula merendam kediaman saya sekitar 100 Cm pada 17 Februari 2021 lalu, bertepatan pelaksanaan Haul Ke-16 Abah Guru Sekumpul (Tuan Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani) sudah surut. Bahkan, tempat dagangan pakaian saya di depan rumah pun mulai dibuka,” ujarnya.
Alih-alih mendapatkan keuntungan atas kembali beroperasinya tempat dagangan pakaiannya selama 4 hari terakhir, Â kini Agus beserta istrinya harus rela berkemas dan menutup kembali lapak jualannya sebab luapan air dari Sungai Martapura kembali membanjiri kediamannya sekaligus tempatnya mencari nafkah.
“Melihat air banjir meninggi kian cepat, saya pun langsung berkemas. Karena saat banjir kemarin benda berharga di rumah saya serta dagangan saya terendam semuanya. Padahal sudah saya tempatkan di tempat yang tinggi dan aman. Tapi, air banjir terus meninggi begitu cepat, semuanya pun terendam,” bebernya.
Dikatakan Agus Rizali, agar peristiwa tersebut tak kembali terulang, saat ini juga dirinya beserta istrinya langsung berkemas untuk mengamankan sejumlah barang-barang berharganya, tak terkecuali barang dagangannya.
“Karena musibah kemarin, saya mengalami kerugian hingga sebesar Rp6 Juta, karena beberapa kantong kresek, yang setiap kreseknya berisikan 12 kodi barang dagangannya saya rusak akibat terendam dan dimakan tikus saat di tinggal mengungsi. Belum lagi sejumlah harta benda lainnya, seperti barang elektronik yang ikut terendam,” ucapnya.
Atas kerugian yang disebabkan banjir tersebut, Agus hanya bisa menerimanya lapang dada.(Zai/klik)