Klikkalimantan.com, BANJARBARU – Mengandalkan APBD untuk memaksimalkan pembangunan, dirasakan Walikota Banjarbaru Aditya Mufty Ariffin terlalu berat. Untuk itu dia pun mengajak dua pembantunya Kepala Bapeda, Kanafie dan Jainudin, Kepala BPKAD Kota Banjarbaru membuka peluang yang ada di pemerintahan pusat.
“Kemarin (Senin, 29/3) saya ajak Pak Kanafie dan Pak Jay bersilaturahmi dengan Pak Suharso Monoarfa Mentri Bappenas. Pada kesempatan itu, kami juga melakukan ekspos rencana pembangunan di Kota Banjarbaru,” ujarnya.
Diungkapkan Ovie—demikian walikota muda ini akrab disapa—ekspose yang dimaksud bertujuan meminta dukungan pusat agar pembangunan di Banjarbaru bisa berjalan sesuai recana.
“Ada beberapa agenda pembangunan berskala besar yang harus kami laksanakan. Utamanya berkaitan dengan penanggulangan bencana banjir yang tahun ini luar biasa,” ungkapnya.
Dalam ekspose kemarin itu paparnya lebih jauh, dihadapan Suharso Monoarfa, dijelaskan soal rencana pembangunan eks lahan tambang Galuh Cepaka untuk dijadikan embung besar. Dengan embung besar di eks lahan tambang Galuh Cempaka maka akan ancaman bencana banjir di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Cempaka, Landasan Ulin dan Kecamatan Liang Anggang bisa diminimalisir.
“Harus dipahami ditengah pandemi seperti ini, dimana angka indikator ekonomi merosot dan pendapatan daerahpun menurun, untuk bisa merealisasikan program pembangunan yang diantaranya pembangunan embung besar itu jelas diperlukan dukungan pusat,” katanya.
Selain melakukan ekspose rencana pembangunan embung besar di bekas lahan tembang Galuh Cempaka, Ovie juga menyebutkan ada dua rencana besar lainnya yang sudah disampaikan.
Rencana tersebut adalah, rencana pembangunan sport centre dan pembangunan Landasan Ulin dan Liang Anggang sebagai pintu gerbang Kalsel dan ibu kota negara yang baru. Ditambah lagi soal program pengurangan daerah kumuh di Kota Banjarbaru.(kus/klik)