Jelang PSU, Ini Pesan Habib Fatur Bahasyim

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, BANJARMASIN – “Jangan Kriminalisasi Ulama dan Habaib, nanti turun bala.” Inilah pesan yang disampaikan Habib Fatur Bahasyim, menyikapi panasnya suhu politik jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin pada 28 April 2021, serta PSU Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel yang akan dilaksanakan pada 9 Juli 2021 nanti.

Pesan ini pula yang disampaikan zuriat Habib Hamid Bahasyim atau Habib Basirih, menyikapi adanya laporan tim pemenangan pasangan calon (Paslon) Walikota Banjarmasin nomor urut 2, Ibnu Sina-Arifin Noor, terhadap Ustadz Hasanuddin atau yang dikenal dengan sebutan UAS Banjar, ke Bawaslu Banjarmasin beberapa waktu lalu, yang berujung pada dilanjutkannya penyidikan dugaan pidana pemilu.

“Kita prihatian atas kejadian ini. Semua pihak harusnya lebih menahan diri, agar pelaksanaan PSU tidak menyebabkan terjadinya kriminalisasi ulama atau Habaib. Jangan sampai turun bala atas kejadian ini,” pesan Habib Fatur saat ditemuai klikkalimantan.com, di kediamannya di kawasan Komplek Makam Kubah Basirih, baru-baru tadi.

Habib Fatur menyebut, adanya pelaporan terhadap ulama oleh tim pemenangan salah satu paslon menjadi catatan baru bagi politik di Banjarmasin. Selama ini, hal semacam itu tidak pernah terjadi. Padahal, pilkada ini hanya siklus lima tahunan.

“Ini kali pertama ada pelaporan seorang ulama ke Bawaslu, yang ujung-ujungnya dilanjutkan ke penyidikan dugaan pidana pemilu. Kita sangat menyayangkan hal ini terjadi,” sebutnya.

Tentunya, Habib Fatur berharap, kejadian terseretnya ulama ke ranah hukum di Banjarmasin tidak terulang lagi, dan para pihak bisa saling menahan diri, apalagi jelang PSU yang beberapa hari lagi dilaksanakan di Banjarmasin.

Habib Fatur juga menyebut, hal-hal yang melibatkan ulama atau Habaib apalagi mengkriminaliasi mereka, dikhawatirkan dampaknya jauh dari apa yang dipikirkan, bisa saja Allah marah dan turun bala.

BACA JUGA :
Pemko Siapkan Anggaran Rp2,5 M untuk Pembangunan Tahap Awal Mall Pelayanan Publik

“Saya rasa wajar saja jika ada ulama yang mendukung salah satu calon, karena mereka punya hak memilih dan dipilih. yang terpenting tidak menebarkan fitnah, kebencian, atau merendahkan calon lain. Setiap masalah bisa diselesaikan dengan cara duduk bersama. Jangan sedikit-sedikit dibawa ke ranah hukum. Apalagi yang dilaporkan ini ulama. Permasalahan ini sepatutnya bisa diselesaikan tanpa ke ranah hukum,” pungkasnya.(sin/klik)

Berita Terbaru

Scroll to Top