klikkalimantan.com, BANJARBARU – Mutasi virus covid-19 seperti virus yang lainnya akan terus terjadi. Sehingga perlu upaya keras untuk mencegah mutasi virus dengan memutus mata rantai replikasi atau penyebarannya.
Lewat protokol kesehatan 5M dan meminimalisasi pergerakan masyarakat hingga mendorong terciptanya hed immunity lewat vaksinasi, menjadi kunci untuk mencegah mutasi virus corona.
“Saya minta protokol kesehatan tetap diterapkan dalam keseharian. Dengan begitu kami berharap apa yang terjadi di beberapa daerah bisa kita antisipasi dengan baik,” ujarnya kepada Klikkalimantan.com, saat menerima kunjungan Pantia Pembangunan TKA Sulamul Ridwan Cempaka, di ruang kerjanya, Jumat, 9 Juli 2021.
Sekadar mengingatkan, protokol kesehatan 5 M meliputi, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.
Dibagian lain, Ovie demikian Ketua DPW PPP Kalsel ini menjelaskan, peningkatan kasus covid-19 diberbagai daerah, membuat Pemko Banjarbaru siaga. RSD Idaman Kota Banjarbaru yang mulai penuh pasien, dan sekarang mendirikan tenda darurat. Membuat pemko menyiapkan beberapa rumah sakit swasta, untuk daftar rujukan.
“Selaim Rumah Sakit Idaman Banjarbaru, kami juga sudah menyiapkan Rumah Sakit Sultan Agung, Rumah Sakit AURI dan juga Rumah Sakit Kartika,” ujarnya.
Dengan demikian, selain 85 tempat tidur yang telah disiapkan di RSD Idaman Banjarbaru ujarnya lebih jauh, ada tambahan tempat tidur 48 tempat tidur di Rumah Sakit Sultan Agung, 8 tempat tidur di Rumah Sakit Auri dan 8 tempat tidur di Rumah Sakit Kartika.
Sementara itu, dari pantauan Klikkalimantan.com di lapangan, disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan dalam berkegiatan sehari-hari terlihat melonggar. Banyak masyarakat yang tak lagi mengindahkan protokol kesehatan. Kerumunan di tempat-tempat bersantai masih saja terjadi, bahkan ada yang sampai laurut malam. Pun demikian, petugas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 juga jarang sekali terlihat walau hanya sekadar mengingatkan masyarakat untuk tidak melanggar protokol kesehatan. (kus/klik)
