Dinkes Pastikan Operasi Tumor Taufik Gozali Gratis

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Remaja berusia 21 tahun, yakni Taufik Gozali, warga kurang mampu RT01, Desa Mandiangin Barat, Kecamatan Karang Intan yang menderita penyakit tumor pada bagian pundak hingga merambat ke bagian dadanya, terpaksa dirawat orangtuanya hanya di rumah saja, tanpa perawatan medis.

Hal tersebut terpaksa dilakukan Rusmawati (45) selaku ibu kandung Taufik Gozaliz, lantaran dirinya tak memiliki uang untuk biaya operasi thorax yang semestinya sudah dilakukan beberapa bulan lalu di Kota Surabaya.

Menanggapi perihal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Banjar, dr Diaduddin, mengatakan, Taufik Gozali memang sudah lama mengidap penyakit tumor pada bagian dadanya. Bahkan, sudah pernah mendapat penanganan medis mulai dari puskemas setempat, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha Martapura, hingga dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin, dan disarankan untuk dilakukan tindakan operasi ke RS di Kota Surabaya.

“Mungkin, dikarenakan masih banyak pertimbangan-pertimbangan non teknis dari pihak keluarganya, khususnya terkait biaya, seperti biaya untuk keluarga yang ditinggalkan, tiket, dan siapa yang mendampingi di sana nantinya, sehingga sampai sekarang tidak dibawa ke RS Surabaya,” ujarnya kepada klikkalimantan.com dan salah satu awak media lainnya, Jum’at (16/7/2021).

Padahal, papar Kadinkes Kabupaten Banjar yang akrab disapa Dokter Dia, terkait masalah biaya pengobatan, pendampingan, tiket, dan lain sebagainya tersebut, dananya sudah dipersiapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar. Terlebih, Taufik Gozali sendiri sudah memiliki BPJS, mengingat sebelumnya sudah pernah mendapat penanganan medis dari pihak rumah sakit.

“Insya Allah semuanya digratiskan, dan kita pun menyiapkan satu orang pendamping dari pihak medis, dan satu orang pendamping dari pihak keluarganya. Jadi, permasalahannya ini lebih kepada pertimbangan non teknis. Seperti biaya hidup keluarga yang ditinggalkan, dan biaya hidup di sana yang tentunya butuh keprihatinan kita semua untuk membantu mereka,” ucapnya.

BACA JUGA :
Dana Tagana Direfokusing, Dinsos Dinilai Kurang Jeli

Lalu, bagaimana tindak lanjut Dinkes? Dokter Dia mengkau masih menunggu hasil koordinasi dari Puskesmas setempat.

“Intinya, kita selalu siap untuk memprosesnya apabila yang bersangkutan bersedia untuk diberangkatkan ke Surabaya. Tapi, sebelumnya ada hal-hal lain lagi yang perlu kita persiapkan, seperti menghubungi kembali pihak rumah sakit di Surabaya yang menjadi tujuan,” katanya.

Hal tersebut, lanjut Dokter Dia, untuk memastikan kapan rumah sakit yang dituju siap menerima pasien rujukan. Mengingat, berkaca dari semua pengalaman yang telah lalu, rumah sakit yang dituju tentunya membutuhkan waktu untuk melakukan persiapan, terlebih di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini.

“Terkadang rumah sakit di sana juga sudah full. Jadi, ketika rumah sakit sudah siap menerima, dan menentukan kapan tanggal dan jadwalnya, baru kita akan berangkat. Karena, tanpa rekomendasi dari rumah sakit tujuan, takutnya terlalu lama menunggu,” pungkasnya.(zai/klik)

Berita Terbaru

Scroll to Top