klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Ketua DPP Bintang Muda Indonesia (BMI) Kalimantan Selatan (Kalsel), Deo Teguh Nugraha, menilai pemerintah timpang dalam pembagian vaksin Covid-19 ke beberapa daerah, khususnya Kalsel.
“Melihat kondisi saat ini, kita menilai pemerintah pusat tidak adil. Harusnya pembagian vaksin Covid-19 merata ke tiap daerah. Ini yang terjadi saat ini,” ucapnya, Kamis (5/8/2021).
Penilaian ini disampaikan Deo, menyikapi kekurangan vaksin yang terjadi di Kalsel. Padahal, masyarakat sangat antusias mengikuti program vaksinasi sebagai upaya meningkatkan kekebalan tubuh dari Covid-19.
Hal ini, papar Deo, jauh berbeda dengan kondisi di Pulau Jawa dan Bali. Dimana ketersediaan vaksin sangat banyak.
Padahal, lanjut Deo, Pemerintah diketahui telah memutuskan untuk menambah target minimal vaksinasi Covid-19 dari semula 181,5 juta orang menjadi 208,2 juta orang. Penambahan jumlah seiring diperluasnya kelompok penerima vaksin kepada anak-anak dan remaja berusia 12-17 tahun.
“Ini yang sangat kita sayangkan. Seharusnya, penambahan target vaksinasi diimbangi dengan ketersediaan vaksin di tiap daerah,” katanya.
Tak jauh berbeda dengan Pulau Jawa dan Bali, sambung Deo, kasus positif Covid di Kalsel akhir-akhir ini juga mengalami peningkatan. Bahkan, tingkat kematian akibat Covid pun tinggi.
Jika penyaluran vaksin berdasarkan angka kasus, Kalsel juga masuk katagori tinggi. Lihat saja data yang ada, jumlah positif Covid meningkat, dan sejumlah rumah sakit rujukan pun kapasitasnya penuh.
“Harusnya pemerintah pusat peka mengenai hal ini. Pembagian vaksin harus merata di tiap daerah, agar percepatan vaksinasi bisa tercapai. Jangan hanya terfokus Jawa dan Bali saja,” tandasnya. (sin/klik)