Ayo Vaksin, Covid-19 Masih Mengintai

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, BANJARBARU – Semakin berkurangnya angka kematian di Kota Banjarbaru, bukan berarti kewaspadaan terhadap tertularnya virus mematikan ini kendur. Kedisiplinan dan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari harus tetap dilakukan sebagaimana diisyaratkan dalam aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Banjarbaru, Iwan Hermawan, mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan selain menambah herd imunity.

“Saat ini Kota Banjarbaru berstatus PPKM Level 2 sesuai Inmendagri No 54 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3, Level 2 dan Level 1. Didalamnya disebutkan status PPKM untuk Kota Banjarbaru dan 385 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali,” ungkapnya, Selasa, 19 Oktober 2021.

Kota Banjarbaru sendiri sebutnya, bestatus PPKM Level 2 terhitung sejak tanggal 19 Oktober – 8 November 2021.

“Didalam Inmendagri itu juga disebutkan setiap hari target orang yang ditest mencapai 39 orang,” katanya.

Senada dengan Iwan, Kepala Dinas Kesehatan Banjarbaru Rizana Mirza menambahkan, terkait persentasi capaian vaksinasi Kota Banjarbaru sudah 55,51 persen dosis 1 dan 35,20 persen dosis 2.

“Angka ini menjadi tertinggi ke dua setelah Kota Banjarmasin. Alhamdulillah antusias warga untuk mengikuti vaksinasi relatif tinggi.,” katanya.

Iwan dan Riza pun bersama-sama menyerukan bagi warga masyarakat Banjarbaru dan sekitarnya yang ingin vaksin, bisa langsung datang ikut vaksin ke Sentra Vaksin di Bapelkes Banjarbaru.

“Silahkan datang ke Simpang Empat/Jln.Mistar Cokrokusumi Banjarbaru. Disana buka setiap hari (kecuali hari Minggu). Cukup membawa KTP/KTP, bisa langsung dilayani,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan potensi gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia masih mengintai. Maka dari itu, masyarakat diimbau untuk terus mewaspadai risiko lonjakan kasus, terlebih saat protokol kesehatan diabaikan.

BACA JUGA :
Pemko Banjarbaru Sampaikan Dokumen KUA-PPS TA 2023

“Kita masih harus berjaga-jaga terhadap kemungkinan gelombang ketiga pada natal dan tahun baru yang akan datang,” ungkapLuhut dalam konferensi pers PPKM, Senin (18/10/2021).

Luhut kemudian memprediksi, jika akhir tahun tak ada lonjakan kasus Corona yang signifikan, kemungkinan besar di tahun depan COVID-19 sudah menjadi endemi. Pemerintah juga kini diketahui tengah mengusahakan ketersediaan obat antivirus COVID-19, termasuk obat oral Molnupiravir besutan perusahaan farmasi AS Merck and Co.

“Kalau bisa lampaui Nataru ini dengan baik, berarti kita sudah masuk endemi, saat itu kita harapkan sudah ada obat antivirus untuk ini,” kata Luhut.(kus/klik)

Berita Terbaru

Scroll to Top