klikkalimantan.com, MARTAPURA – Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banjar mengeluhkan uang insentif mereka yang belum dicairkan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Banjar selama 5 bulan terakhir.
Ketua Forum Tagana Kabupaten Banjar, Syuhada Kurni, menyebutkan, sebanyak 60 orang anggota Tagana Kabupaten Banjar sejak Mei lalu belum menerima kucuran dana insentif, yang besarannya Rp150.000/orang/bulan.
“Terakhir kami menerima insentif pada Januari hingga April lalu saja. Terhitung sejak Mei hingga sekarang, kami sudah tidak menerima lagi,” ujar Syuhada kepada sejumlah awak media, Selasa (26/10/2021).
Didampingi beberapa anggotanya, Syuhada menjelaskan, Dinsos mengemukakan beberapa alasan mengapa dana insentif yang mestinya mereka terima belum dicairkan.
“Alasannya, karena ada pemangkasan (dana untuk penanggulangan) Covid-19, serta adanya temuan dari Inspektorat, yang mana kami kurang mengerti terkait perihal tersebut,” ujarnya.
Begitu pula terkait duit piket sebesar Rp50.000 per hari untuk 2 orang, serta biaya konsumsi pertemuan sebesar Rp500.000 untuk satu kali pertemuan saban bulan, lanjut Syuhada, juga belum terbayarkan sejak Januari 2021 lalu.
“Sejak awal terbentuknya Forum Tagana, ada pertemuan kebersamaan sebulan sekali. Mulanya kami kumpulan 10 ribu per orang. Kemudian dimudahkan oleh Dinas Sosial dibantu Rp 500 ribu untuk konsumsi. Di 2021 ini sudah tiga kali pertemuan, uangnya tidak keluar, tapi SPJ sudah diminta,” katanya.
Padahal, papar Syuhada, uang insentif tersebut sudah dianggarkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) Kabupaten Banjar.
“Kami pun sudah menyurati Inspektorat terkait persoalan ini, hingga ke DPRD Kabupaten Banjar, dengan harapan ada penyelesaian terkait hak kami yang belum terbayarkan. Kalau memang ada uangnya, tolong hak kami dibayarkan. Tapi, kalau memang betul tidak ada dananya, kami relawan dapat memaklumi karena kami bertugas memang demi kemanusiaan,” ucapnya.(zai/klik)
