Ketua DPRD Sayangkan Kalimat yang Mencederai Hati Masyarakat Kelurahan Jawa dan Desa Tunggul Irang

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Ketua DPRD Kabupaten Banjar, M Rofiqi, menyayangkan adanya kalimat yang mencederai hati masyarakat setempat, saat sosialisasi kegiatan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Sementara (TPSS) di lahan eks Aula Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Intan Martapura.

Perihal tersebut diungkapkan M Rofiqi, usai menjamu sejumlah perwakilan masyarakat Kelurahan Jawa dan Desa Tunggul Irang yang menolak pembangunan TPSS Air Santri dari Program Kota Tanpa Kumuh (KotaKu) di ruang kerjanya, Senin (22/11/2021).

“Dari hasil pembicaraan kita bersama warga tersebut, sebenarnya ini hanya masalah miskomunikasi saja. Karena, sejak awal dikerjakan, proyek ini terkesan dipaksakan. Padahal ini merupakan program dan sudah terbangun. Kita akan coba cari win-win solution-nya. Insya Allah, setelah kita temukan, akan mendapatkan solusi terbaiknya,” ujarnya kepada sejumlah awak media.

Politisi Gerindra ini berharap, nantinya TPSS tersebut dapat menjadi Bank sampah, seperti yang ada di Sekumpul, yang tentunya juga akan berdampak pada perekonomian masyarakat setempat.

“Tapi, ada cerita dari mereka. Ketika dilakukan sosialisasi pertama, ada sebuah perkataan ‘pian setuju atau tidak setuju, tetap akan dibangun’. Mestinya, masyarakat harus diberikan pemahaman yang lebih bagus, daripada sekadar kata-kata seperti itu. Sehingga mereka pun protes,” ucapnya.

Tak hanya itu, berdasarkan pertemuan singkat tersebut, dikatakan Rofiqi, karena kawasan tersebut kerap terjadi banjir, warga pun berharap sebelum dilakukan pembangunan, mestinya dilakukan penataan darinase terlebih dulu.

“Kalau dibangun dengan kondisi saat ini yang kerap direndam banjir, sudah pasti tidak layak,” pungkasnya.(zai/klik)

BACA JUGA :
Dukung Target Penurunan Stunting 14 Persen, Bappaedalitbang Susun Dokumen Evaluasi Konvergensi

Berita Terbaru

Scroll to Top