79 Sekolah di Kabupaten Banjar Terdampak Banjir

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Berdasarkan data pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar, hingga saat ini terdata sebanyak 79 sekolah terdampak banjir.

Puluhan sekolah yang terendam banjir tersebut terdiri dari 66 Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan 13 Sekolah Menengah Pertama (SMP), tersebar di 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar.

Kendati demikian, Plt Kepala Disdik Kabupaten Banjar, Liana Penny, pihaknya sejauh ini belum laporan terkait infrastruktur atau fasilitas sekolah yang rusak akibat terdampak banjir di 13 kecamatan tersebut. Yakni di Kecamatan Pengaron, Simpang Empat, Sambung Makmur, Telaga Bauntung, Cintapuri Darussalam, Astambul, Karang Intan, AluhAluh, Sungai Tabuk, Kecamatan Martapura, Martapura Timur, serta Kecamatan Martapura Barat.

“Memang, akibat bencana banjir ini sejumlah fasilitas sekolah, baik mebel, halaman, dan akses jalan terdampak banjir. Namun, untuk barang-barang seperti berkas penting dan alat elektronik milik sekolah sudah diantisipasi lebih dini ketika intensitas curah hujan mulai tinggi, karena berkaca dari bencana banjir akhir dan awal tahun lalu,” ujarnya kepada klikkalimantan.com, Jum’at (17/12/2021)

Liana Penny yang merupakan pejabat definitif Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan SMP Disdik ini mengaku, pihaknya sudah jauh hari mengimbau semua sekolah agar melakukan antisipasi dini. Sehingga tidak ada barang-barang milik sekolah yang terendam banjir.

“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar juga sudah jauh hari memberikan imbauan untuk mengamankan barang-barang penting milik sekolah, tak terkecuali aliran listrik,” katanya.

Liana Penny memastikan, Disdik Kabupaten Banjar serta pihak sekolah selalu siap menghadapi kemungkinan terburuk, jika bencana banjir berlangsung lama.

“Tentunya kita akan kembali memberlakukan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) bagi sekolah yang terdampak banjir dan tidak memungkinkan menggelar pembelajaran sistem tatap muka terbatas, karena keselamatan peserta didik dan guru itu yang utama. Tapi, terhitung pada 20 hingga 31 Desember 2021 sekolah sudah libur, dan pada 2 Januari 2022 nanti kita sudah memasuki semester genap,” ucapnya.

BACA JUGA :
Sambut Ramadhan, Disbudporapar Kembali Gelar Pasar Wadai

Liana Penny berharap bencana banjir segera berakhir, terlebih kondisi air banjir di Kecamatan Pengaron sudah mengalami penurunan.

“Mudah-mudahan bencana banjir tidak terjadi lagi. Kita pun sudah mengimbau pihak sekolah, baik melalui kegiatan sosialisasi dana BOS dan bencana banjir. Apabila terjadi kerusakan ringan pada infrastruktur sekolah, bisa dilakukan perbaikan menggunakan dana BOS. Kalau kerusakan ringan dibiarkan, nantinya bisa tambah parah,” pungkasnya.(zai/klik)

 

Berita Terbaru

Scroll to Top