KLIKKALIMANTAN.COM – Terulang saban tahunnya, kebakaran lahan dan hutan (karhutla), utamanya di kawasan Jalan Gubernur Syarkawi, Kecamatan Gambut berdampak pada ikut terbakarnya pipa distribusi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gubernur Syarkawi milik PDAM Intan Banjar.
Karhutla musim kemarau tahun lalu misalnya, karhutla bahkan juga membakar pipa berdiameter 500 milimeter yang berdampak pada terhentinya suplai air bersih di empat kecamatan; Gambut, Kertak Hanyar, Sungai Tabuk, dan Aluh-Aluh.
Mengantisipasi kejadian serupa terjadi, menurut M Azwar, Kepala SDM pada PDAM Intan Banjar didampingi Kasubag Humas, H Untung Hartaniansyah, pihaknya terus turun ke lapangan, siang dan malam untuk memantau lokasi di sekitar bentangan pipa distribusi sepanjang kurang lebih 5 KM di Jalan Gubernur Syarkawi. Bahkan dalam kurun sepekan terakhir ini, petugas PDAM ikut memadamkan kobaran api, siang bahkan malam hari.
Bersama BPBD Kabupaten Banjar, dibantu petugas dari Polsek dan Koramil Gambut, petugas PDAM Intan Banjat ikut berjibaku memadamkan api. Pada Sabtu (6/9/2018) tengah malam misalnya, Direktur Utama (Dirut) Syaiful Anwar bahkan ikut turun ke lokasi kebakaran. Tiga unit mobil tangki dengan kapasitas 4.000 liter air dikerahkan untuk memadamkan api di sekitar pipa distribusi.
“Tahun kemarin, pipa PDAM ada yang terbakar dan bocor. Akibatnya distribusi air bersih di empat wilayah terganggu. Untuk mengantisipasi kebocoran akibat kebarakan terulang, pemantauan lokasi sekitar pipa terus dilakukan,” kata Syaiful Anwar.
Karena jika terjadi kebocoran pipa akibat karhutla, lanjutnya, perlu waktu paling cepat sepekan untuk memperbaikinya. Dan selama masa perbaikan, distribusi leding kepada pelanggan dipastikan terhenti.
Sebelum itu terjadi, kata Syaiful, mencegah karhutla meluas dan membakar pipa distribusi dilakukan dini dengan ikut menurunkan petugas dan mobil tangki air. (to/klik)
