2021 Kabupaten Banjar Swasembada Benih Ikan Patin

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
BENIH PATIN - Peresmian Penerapan CBIB dengan sistem micro bubble sebagai upaya mencapai target Kabupaten Banjar swasembada benih ikan patin pada 2021.

KLIKKALIMANTAN.COM – Dinas Perikanan Kabupaten Banjar yang saat ini dikomandoi Riza Dauly menarget, di akhir periode kepemimpinan Bupati H Khalilurrahman pada 2021, Kabupaten Banjar swasembada benih ikan patin.

Hal tersebut disampaikan Riza Dauly saat peresmian kawasan penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) Kelompok Pembudidaya Ikan Berkah di Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Senin (22/4/2019). “Di periode akhir Bupati Banjar H Khalilurrahaman 2021, mudah-mudahan kita bisa mewujudkan swasembada  benih ikan patin,” ujar Riza Dauly.

Diakui Dauly, sapaan akrabnya, selama ini Kabupaten Banjar sudah memproduksi benih ikan patin lokal. Namun masih kalah bersaing dengan benih ikan patin dari luar daerah, utamanya benih patin dari Jawa Barat yang banyak didatangkan pembudidaya.

“Benih ikan patin lokal dianggap kurang bagus. Padahal sama saja dan tidak kalah dengan benih dari luar daerah,” kata Dauly pada persemian CBIB yang juga dihadiri R Sjarief Widjaja, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP-KKP).

Lebih lanjut menurutnya, CBIB dengan sistem Micro Bubble yang dibangun BRSDM KP-KKP melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi ini menjadi salah satu upaya menwujudkan target swasembada benih ikan patin.

Tentang sistem micro bubble di kawasan CBIB Desa Sungai batang, Dauly memaparkan, kolam dibuat berbahan batako seluas 3 x10 Meter dengan kedalaman 40 Centimeter. Pad abagiand alam kolam dilapisi plastic dan dilengkapi pipa air penembus oksigen.

“Teknologi ini nantinya akan kita coba transfer ke Desa Karang Intan untuk pembenihan dan pembesaran ikan. Karena pembenihan banyak dilakukan kawan-kawan di Desa Karang Intan,” ungkapnya.

Lebih jauh dipaparkan Dauly, penerapan sistem micro bubble dapat menghemat luas lahan karena kepadatan ikan menggunakan sistem dapat ditingkat di tiap kolamnya, dari yang semula 10.000 per kolam menjadi 40.000. “Kadar oksigennya pun naik, dari siang hari sekitar 3-4 ppm menjadi 10 pmm. Dengan begitu kualitas ikan menjadi lebih baik,” pungkasnya. (adv/zai/klik)

BACA JUGA :
Banyak PR di Sektor Perikanan, Ini Target Kepala Dinas yang Baru Dilantik
Scroll to Top