Tanggulangi Banjir Genangan, PUPRP Sebut Perlu Peremajaan Secara Holistik

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Tingginya intensitas hujan yang mengguyur sejak pukul 06.00 Wita hingga pukul 11.00 Wita menyebabkan beberapa titik ruas jalan di Kabupaten Banjar terendam air banjir genangan dengan ketinggian bervariasi mulai dari 5 Cm hingga 50 cm, seperti yang terjadi di Ruas Jalan Veteran yang menghubungkan Kelurahan Keraton dengan Desa Sungai Sipai, Kecamatan Martapura pada, Senin (4/7/2022)

 klikkalimantan.com, MARTAPURA – Tingginya curah dan intensitas hujan yang terjadi sejak pukul 06.00 hingga 11.00 Wita pada Senin (4/7/2022), menyebabkan sejumlah infrastruktur dan ruas jalan di Kabupaten Banjar terendam banjir air dengan ketinggian bervariasi. Seperti yang terjadi di ruas Jalan Veteran perbatasan Kelurahan Keraton dan Desa Sungai Sipai, Kecamatan Martapura.

Salah satu warga Kelurahan Keraton, yakni Fathul, mengaku, peristiwa banjir air genangan di ruas Jalan Veteran baru kali pertama ini terjadi. Bahkan, teras rumah toko (ruko) miliknya terendam banjir setinggi 5 Cm.

“Kejadian ini baru pertama kali, bahkan genangan air di rumah tetanga saya tingginya lebih dari 50 Cm. Biasanya hal seperti ini hanya terjadi saat musibah banjir tahunan. Tapi, saat ini ketinggian air sudah mulai turun,” ujarnya kepada Klikkalimantan.com.

Dikonfirmasi terkait fenomena tersebut, Jimmy selaku Kepala Bidang (Kabid) SDA Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar, menyatakan, secara umum akibat tingginya curah hujan sejumlah infrastruktur yang ada tidak mampu mengalirkan air dengan optimal. Sehingga menyebabkan sejumlah titik ruas jalan di Kabupaten Banjar terendam banjir.

“Seperti di ruas Jalan Sekumpul Ujung, Jalan Tanjung Rema, Jalan Pendidikan, Guntung Alaban, dan Jalan Veteran, tak terkecuali di Jalan Pangeran Hidayatullah. Namun, untuk menanggulangi permasalahan ini, Dinas PUPRP, khususnya Bidang SDA, sudah memiliki berbagai perencanaan. Bahkan, adanya proyek Penataan Kawasan Sekumpul juga menjadi nilai plus dalam menanggulangi permasalahan banjir air genangan ini,” bebernya.

Jimmy menjelaskan, pada proyek pengerjaan segmen II Penataan Kawasan Sekumpul yang saat ini sudah berproses Detailed Engineering Design (DED), dan kemungkinan akan direalisasikan pada tahun mendatang, pihaknya juga mengajukan bagian yang harus disentuh dalam proyek pengerjaannya nanti. Diantaranya di Jalan Pintu Air, Kelurahan Tanjung Rema Darat, dan Handil Jepang, Kelurahan Keraton, yang menjadi titik kumpul air.

“Hal tersebut salah satu poin yang harus disentuh. Dan secara kewenangan, untuk Handil Jepang menjadi ranah Balai Wilayah Sungai (BWS). Terkait Handil Jepang yang menjadi titik kumpul air di Jalan Veteran, sebenarnya sudah kita support dengan DED,” katanya.

Kendati demikian, Jimmy mengaku kesulitan dalam memenuhi permintaan pemerintah pusat melalui Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel).

“Selain DED, mereka juga meminta dokumen kelengkapannya lainnya. Diantaranya Feasibility Study (FS), dokumen lingkungan, dan hasil Survei Investigasi Desain (SID). Tapi, akan kita upayakan dapat terpenuhi melalui Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2023 mendatang. Karena ini merupakan Mega Proyek yang membutuhkan dana cukup besar,” tuturnya.

Jimmy mengakui, hingga kini Dinas PUPRP masih belum memiliki data base sejumlah titik genangan air di Kabupaten Banjar.

“Data yang ada saat ini hanya berdasarkan hasil survei lapangan, sehingga legalitas dokumennya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Tapi, akan kita susun di 2023 nanti. Sehingga dengan adanya perencanaan dan survei tersebut, kita dapat melakukan identifikasi untuk mengambil langkah selanjutnya dalam menanggulangi masalah banjir genangan air. Tak terkecuali banjir genangan yang terjadi di ruas Jalan Pangeran Hidayatullah, sebab secara umum memang perlu dilakukan peremajaan secara holistik,” pungkasnya.(zai/klik)

 

BACA JUGA :
Melihat Lebih Dekat Rencana Pengembangan Kawasan Sekumpul (1)

Berita Terbaru

Scroll to Top