Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Pastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok penting (Bapokting) dan stabilitas harga, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (KUMPerindag) menggelar monitoring di Pasar Tradisional Martapura pada Sabtu (31/12/2022).

Berdasarkan hasil monitoring ketersediaan dan stabilitas harga Bapokting bersama instansi terkait, yakni Dinas KUMPerindag, Dinas Pertanian, dan Perumda PBB, Ikhwansyah selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Banjar mengakui, jelang Tahun Baru 2023 ini telah terjadi lonjakan harga yang disebabkan beberapa faktor. Salah satunya faktor cuaca ekstrem.

“Cuaca juga menjadi salah satu penyebab utama kenaikan beberapa kebutuhan bahan pokok. Sebab, arus distribusi Bapokting ke pasar jadi terkendala. Hal ini tentunya menjadi tugas Pemkab Banjar dalam upaya menstabilkan harga sejumlah komoditas guna menekan inflasi nantinya,” ujarnya.

Karenanya, lanjut Ikhwansyah, Pemkab Banjar akan mengadakan rapat untuk menanggulangi persoalan lonjakan harga Bapokting, khususnya harga beras.

“Tapi, guna menekan inflasi, Pemkab Banjar sudah melakukan kegiatan Pasar Murah untuk membantu masyarakat,” katanya.

Bahkan, salah satu pedagang beras di Pasar Tradisional Martapura, yakni M Idris, memprediksi lonjakan harga beras akan terus terjadi hingga awal tahun. Seperti harga Beras Siam Mayang yang saat ini sudah Rp18.000 per liter.

“Beras Siam Rp18.000 per liter ini stok terdahulu. Kalau stok beras yang lama ini sudah habis, mungkin harga jualnya akan naik, berkisar Rp19.000 hingga Rp20.000,” bebernya.

M Idris mengungkapkan, kenaikan harga beras di kawasan Pasar Tradisional Martapura berkisar Rp2.000 hingga Rp5.000 per liter.

“Beras Siam Unus Mutiara kini seharga Rp16.000. Siam Adil Bulog atau Siam Usang kini seharga Rp10.000. Sedangkan untuk harga beras dari luar Kalimantan justru relatif stabil, yakni berkisar Rp11.000-Rp13.000,” jelasnya.(zai/klik)

BACA JUGA :
Kasus Dugaan Gratifikasi Kirab Pemilu Masih Proses Penelusuran

 

Berita Terbaru

Scroll to Top