Status Tanggap Darurat Bencana, Satu Desa di Kecamatan Martapura Timur Tak Dapat Bangun Dapur Umum

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

 

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar pada 27 Februari 2023 kemarin telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor selama 14 hari.

Menindaklanjuti penetapan tersebut, sejumlah kecamatan yang terdampak bencana, tak terkecuali di Kacamata Martapura Timur, telah menginstruksikan setiap desa yang terdampak bencana agar mendirikan posko dapur umum guna memudahkan penyaluran bantuan.

“Pasca ditetapkan status tanggap darurat bencana, kami mulai melakukan pendataan di setiap desa yang terdampak bencana banjir. Karenanya, kami berharap setiap desa yang terdampak banjir dapat segera membangun dapur umum. Selanjutnya, data jumlah dapur umum kami laporkan ke BPBD Kabupaten Banjar,” ujar Camat Martapura Timur, Guslan, Selasa (28/2/2023).

Namun, Guslan mengakui saat ini ada satu desa yang terdampak bencana banjir telah melaporkan tidak dapat mendirikan dapur umum.

“Kita sudah menerima laporan dari Desa Dalam Pagar, bahwa mereka tidak dapat mendirikan dapur umum, karena hampir 90% wilayahnya terendam banjir dengan ketinggian bervariasi mulai dari 20 Cm hingga 40 Cm. Namun, terkait bantuan untuk warga terdampak di wilayah Kecamatan Martapura Timur sejak kemarin sudah kita salurkan, baik melalui kecamatan, atau desa yang bersangkutan,” katanya.

Bahkan, papar Guslan, Kementerian Sosial (Kemensos) juga sudah menyalurkan bantuan paket sembakonya ke wilayah Kecamatan Martapura Timur.

“Hari ini, Kemensos sudah menyalurkan bantuan untuk warga terdampak bencana banjir di wilayah Kecamatan Martapura Timur. Yang jelas, terkait penyaluran bantuan, dan situasi banjir saat ini kita selalu berkoordinasi dengan aparat desa setempat,” katanya.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun Kecamatan Martapura Timur, bencana banjir mendera hampir seluruh desa di wilayah Kecamatan Martapura Timur, terkecuali di Desa Tambak Anyar. Sedangkan di Desa Tambak Anyar Ilir, Tambak Anyar Ulu, dan Akar Begantung tidak terdampak parah.

BACA JUGA :
Sambut Tahun Ajaran Baru, Sekolah di Kabupaten Banjar Gelar PTM Terbatas

“Dari 20 desa yang ada di Kecamatan Martapura Timur, terdata sebanyak 16 desa yang terdampak bencana banjir dengan ketinggian air mulai dari 20Cm – 45 Cm. Rumah warga yang terendam air banjir terbanyak terjadi di 16 desa tersebut, sisanya tidak terlalu parah,” katanya.

Dari jumlah tersebut, Pemerintah Kecamatan Martapura Timur telah mencatat sebanyak 2.922 unit rumah yang dihuni sebanyak 3.623 Kepala Keluarga (KK), dengan 11.237 jiwa terdampak banjir. Serta terdata sebanyak lima KK telah mengungsi ke sanak saudara terdekatnya. Sisanya masih bertahan, karena khawatir barang berharga milik mereka digondol maling.

“Karena pada 26 Februari 2023 lalu ada salah satu anak warga di wilayah Kecamatan Martapura Timur yang meninggal dunia, diduga akibat tersengat aliran listrik saat banjir. Saya kembali mengimbau agar para orang tua lebih mengawasi anaknya saat bermain, dan waspada hewan melata yang dapat membahayakan keselamatan,” imbaunya.(zai/klik)

Berita Terbaru

Scroll to Top