KLIKKALIMANTAN – Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru H Said Abdullah didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru H Hilman, membuka kegiatan Sosialisasi Antar Umat Beragama di Kalangan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, Kota Banjarbaru tahun 2019.
Yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Banjarbaru, bertempat di Aula Linggangan Intan DPRD Banjarbaru. “Menjalin Solidaritas Antar Umat Beragama Memperat Persatuan dan Kesatuan NKRI”.
Ketua Panitia Pelaksana kegiatan Sosialisasi Antar Umat Beragama Denny menyampaikan bahwa sebanyak 75 perserta yg mengikuti kegiatan sosialisasi ini.
Diadakannya kegiatan ini untuk meningkatkan rasa solidaritas dan ikatan sosial dikalangan masyarakat , dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang rukun, aman dan damai, supaya mencegah masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan kekerasan yang mengatasnamakan agama.
Mendiskreditkan suku tertentu, melecehkan budaya terhadap suku lain. Memunculkan kembali semangat kebangsaan yang menjunjung adat istiadat yang dilandasi oleh prinsip-prinsip toleransi, saling menghormati, dan menghargai. Dan menangkal doktrin radikalisme di kalangan masyarakat sehingga diperlukan prinsip kehati-hatian dalam menuntut ilmu agama.
Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Drs H Said Abdullah MSi menyampaikan bahwa masyarakat kota banjarbaru adalah masyarakat majemuk, dimana terdapat perbedaan agama, etnis, dan budaya.
Perbedaan dan keanekaragaman ini sudah barang tentu memerlukan saling pengertian dan toleransi kita bersama dalam menyikapinya, karena berpotensi menimbulkan kerawanan konflik di masyarakat.
“Kita semua patut memberikan apresiasi positif atas inisiatif dilaksanakannya kegiatan sosialisasi ini dalam rangka memupuk dan menumbuhkembangkan kerukunan umat beragama di Banjarbaru,” ujarnya.
H Said Abdullah berharap kepada peserta sosialisasi, selaku tokoh masyarakat dan tokoh agama, dapat menyamakan persepsi dalam membangun semangat kebersamaan dan toleransi, serta mendorong komunikasi dan interaksi dalam forum ini.
Masalah stabilitas keamanan masyarakat dan daerah kita, tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama, karena siapa lagi yang akan menjaganya, kalau tidak kita sendiri yang menciptakannya.
“Untuk mencegah potensi perpecahan dan konflik demi kebaikan masyarakat dan daerah, kita bersama harus kian merapatkan barisan dan kewaspadaan terhadap gejala perpecahan di tengah masyarakat, yang disebabkan oleh munculnya isu-isu maupun oknum yang sengaja memecah persatuan di masyarakat,” katanya
Negara dan bangsa kita memiliki banyak pengalaman buruk akan konflik masyarakat berlatar agama, sosial, etnis, budaya, politik, separatisme, sampai sengketa lahan. Kerugian dan korbannya pun tidak sedikit di berbagai daerah.
“Mari kita tekadkan jangan sampai konflik-konflik semacam itu tidak terjadi di daerah kita. Amanah ini bukan hanya tugas pemerintah atau aparat keamanan semata, namun tugas semua elemen masyarakat, termasuk juga kita semua yang ada disini,” demian Said. (rul)