klikkalimantan.com, PARINGIN-Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Balangan menyebutkan serapan anggaran daerah per Juli 2023 atau menjelang akhir tahun ini baru mencapai sekitar 33 persen. Padahal, pada perubahan APBD Balangan Tahun 2023 menyentuh angka Rp2,6 Triliyun.
Kepala BPKAD Balangan, Fakhrianto mengatakan, dari 33 persen anggaran yang terserap tersebut termasuk anggaran yang rutin dan di luar anggaran rutin, seperti gaji dan tunjangan sebesar 9 persen yang merupakan anggaran modal pembangunan daerah.
“Rendahnya anggaran terserap ini akibat lelang di daerah ini dipengaruhi oleh adanya perubahan aturan mekanisme Dana Alokasi Khusus (DAK), yang isinya seluruh lelang harus terinput terakhir pada 31 Juli 2023. Selain itu, banyak pula SKPD yang menyelesaikan DAK, jika tidak maka alokasi anggaran bisa hilang dan kembali ke pemerintah pusat,” ujar Fakhrianto di Paringin, Selasa (21/08).
Dikatakan Fakhrianto, dengan serapan anggaran yang rendah ini, makanya pihaknya akan melakukan pengukuran kapasitas dan kemampuan pada setiap SKPD Balangan, sehingga bakal menjadi tantangan untuk menggenjot penyerapan anggaran selama dua bulan terakhir ini.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pembangunan (Bappedalitbang) Balangan, Rakhmadi Yusni menambahkan, untuk realisasi pembangunan dari perencanaan selalu dimonitoring. Monitoring itu dilakukan setiap tiga bulan sekali dan kali ini sudah dilakukan untuk monitoring kali kedua.
Diakui Rakhmadi, untuk pelaksanaan pembangunan bila dibanding dengan tahun lalu, maka batas waktu yang sama pada 2023 memang mengalami penurunan persentase dalam capaian pengerjaan dalam perencanaannya. Dijelaskan, dari data rekapitulasi evaluasi RKPD Balangan untuk triwulan II, tingkat capaian kinerja dan realisasi anggaran Renja SKPD 2023 adalah 27,85 persen dengan kategori sangat rendah.
Meski begitu, terang Rakhmadi, saat ini memang masih banyak pengerjaan yang tengah berjalan dan biasanya akan meningkat pada saat akhir tahun ketika telah banyak pengerjaan yang selesai dikerjakan.
“Saat banyak pengerjaan yang telah dilakukan selesai, maka persentase penyerapan anggaran dan pelaksanaan program perencanaan juga akan bertambah,” kata Rakhmadi.(pr/klik)