klikkalimantan.com, MARTAPURA – Menurunkan angka prevalansi stunting, instruksi pemerintah pusat yang wajib dilaksanakan oleh tiap pemerintah daerah. Di Kabupaten Banjar, mengatasi stunting dilakukan ‘keroyokan’ diakomodir Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang diketua Wakil Bupati Banjar, Habib Idrus Al Habsyie.
Sejumlah program kerja dan inovasi dibentuk untuk mengejar target dipatok pemerintah pusat, yakni angka stunting 14 persen pada 2024. Program juga menjadi inovasi penurunan stunting tersebut diantarnya; Kepo Centing
Kesehatan Reproduksi Cegah Stunting (Kepo Centing), Program Bantuan Ibu Dhuafa Maju Mandiri Agamis (Probisa MANIS), dan Bapak/Bunda Asuh Stunting (BAAS). Kepo Centing dilakukan untuk pemenuhan dan pemantauan tumbuh kembang anak dan alat kontrasepsi. Probisa Manis digagas ntuk menciptakan Kabupaten Banjar yang ramah dan layak anak. Sedangkan BAAS merupakan upaya pemberdayaan ekonomi keluarga dan pemberian makanan (PMT) oangan lokal kaya protein.
Tak hanya tiga inovasi tersebut, upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Banjar dilakukan di sektor pendidikan. utamanya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Salah satunya melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pengasuhan Stimulasi Penanganan Stunting bagi Guru PAUD digelar Dinas Pendidikan (Disdik).
Di Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP), upaya penurunan stunting juga ditempuh melalui kegiatan terpadu di sejumlah desa kategori rawan pangan yang memicu tingginya angka stunting. Kegiatan terpadu untuk mengatasi desa rawan pangan stunting meliputi pemberian bantuan kolam bioflok, pelatihan budidaya ikan lele, penyediaan beras murah, sosialisasi gemar makan ikan, sosialisasi tanda daftar kapal perikanan dan pembentukan kelompok usaha bersama nelayan, serta pelatihan pengolahan ikan lele menjadi panganan olahan.
Hasilnya, Pemkab Banjar berhasil menurunkan angka prevalasnsi stunting menjadi 26,4 persen pada 2022. Angka ini turun cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya sebesar 40,2 persen. Untuk mencapai angka 14 persen pada 2024, diakui Wakil Bupati (Wabup) Habib Idrus, tentu bukan hal mudah dengan waktu tersisa lebih kurang 1 tahun. “Tapi kita wajib optimis dengan segala upaya yang ada hingga hal mustahil dapat menjadi mungkin pada tahun 2024 sebesar 14 persen,” kata Habib Idrus. (lipsus/to/klik)