klikkalimantan.com, BANJARBARU – Namanya mencuat sebagai sosok kuat bakal calon Wali Kota Banjarbaru, pada pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan dihelat November mendatang. Hj Erna Lisa Halaby, atau akrab disapa Lisa Halaby.
Maju sebagai bakal calon wali kota bagi perempuan kelahiran Banjarmasin, 11 September 1979 ini sebuah keseriusan. Ini tercermin, dari telah dilayangkannya surat pengunduran dirinya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) pada 10 Juni 2024. Ya, Lisa Halaby tercatat sebagai ASN pada Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Sekretariat Daerah (Setda) Kota Banjarbaru.
Latar belakang sebagai ASN ini pula, menjadi modal awal anak ke-9 pasangan Abdul Aziz Halaby dan Jawiyah, maju dalam kontestasi merengkuh kursi Banjarbaru 1 periode 2024- 2029. Karena dengan itu, Lisa Halaby telah lebih dulu tahu seluk beluk tata kelola pemerintahan.
Tangga karir Lisa Halaby sebagai ASN dimulai pada tahun 2000. Kala itu, Kota Banjarbaru di bawah kepemimpinan Rudy Resnawan sebagai wali kotanya. Berkat kerja kerasnya, jebolan Strata 1 Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pancasetia -juga terkenal dengan sebutan STIEPAN-, akhirnya diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada 2007. Setahun kemudian, SK sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) berhasil ia kantongi.
Staf pada Bagian Umum, jabatan awal diampu ibu satu anak, buah cinta bersama sang suami, Riyandi Hidayat. Baru pada 2015, Lisa Halaby mendapat dua kali promosi kenaikan jabatan. Yakni sebagai sebagai Kepala Seksi (Kasi) Kesejahteraan Sosial di Kelurahan Komet, dan Sekretaris Lurah Loktabat Utara.
Tiga tahun setelahnya, pada 2018, perempuan berdarah campuran Banjar – Timur Tengah ini kembali mendapat promosi kenaikan jabatan sebagai Kepala Sub Bagian (Kasubag) Kesejahteraan pada Bagian Kesra. Jabatan yang akhirnya ia pungkasi dengan surat pengunduran diri.
Melepas status kepegawaian untuk maju sebagai bakal calon wali kota, dilakukan semata-mata karena ingin lebih dapat mengabdi kepada masyarakat. “Saya ingin berbuat lebih banyak bagi Banjarbaru. Semoga kedepan Banjarbaru Lebih Baik,” kata Lisa Halaby.
Lisa, Yayasan, dan Majelis Taklim
Pada 2016 lalu, Lisa Halaby bersama keluarga besarnya mendirikan Yayasan Abdul Aziz Halaby. Yayasan yang namanya diadopsi dari nama sang ayah, Abdul Aziz Halaby ini bergerak di bidang kemasyarakatan, pendidikan, agama, dan sosial. Di sana ia dipercaya sebagai pengawas.
Taman Pendidikan Al Quran (TPA), menjadi salah satu fokus utama didirikannya Yayasan Abdul Aziz Halaby. Di bawah naungan yayasan tersebut, saat ini ada tak kurang 570 santri. Semuanya bebas biaya, alias gratis.
Tak hanya anak-anak, para orang tua yang belum bisa, atau belum lancar membaca Al Quran, juga diberi ruang yang sama untuk belajar di Yayasan Abdul Aziz Halaby.
Di bawah naungan yayasan yang sama, pada 2023 juga telah berdiri dan beroperasi, SD Al Halaby Islamic School. Ada 100 anak yang saat ini sedang menuntut ilmu di sana. Tinggi antusias masyarakat menyekolahkan anaknya di SD Al Halaby Islamic School, namun karena masih fase penambahan gedung, jumlah siswa masih dibatasi.
Tak hanya aktif di yayasan, perempuan yang baru akan genap berusia 45 tahun pada 11 September tahun ini juga telah mendirikan Majelis Taklim Halaby. Di sana Lisa Halaby ssbagai pimpinannya. (to/klik)