klikkalimantan.com, Banjarbaru – Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani, didampingi Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani, saat menghadiri Acara Silaturrahmi Jambore Kader Posyandu se Kecamatan Banjarbaru Utara, di Wisata Hutan Pinus Kelurahan Mentaos Kecamatan Banjarbaru Utara.
Tampak Camat Banjarbaru Utara Khairil Aqli, Ketua TP PKK Kecamatan Banjarbaru Utara Tien Listiyawati, Lurah Mentaos Ahmad Rifai, Ketua TP PKK Kelurahan Mentaos Nadia Saraswati serta Kader Posyandu se Kecamatan Banjarbaru Utara.
Ketua TP PKK Kecamatan Banjarbaru Utara Tien Listiyawati menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadiran Ketua TP PKK Kota Banjarbaru dan Walikota Banjarbaru pada Acara Silaturrahmi Jambore Kader Posyandu se Kecamatan Banjarbaru Utara.
Ini menjadi penyemangat bagi para kader posyandu untuk melakukan pencegahan stunting dan juga gizi buruk di Kota Banjarbaru. Adapun jumlah Posyandu se Kecamatan Banjarbaru Utara sebanyak 44 yang terdiri dari 10 Posyandu Lansia dan 34 Posyandu Balita. Diharapkan melalui jambore kader posyandu ini kita dapat terus memberikan pelayanan kesehatan bagi lansia dan juga Balita di Banjarbaru.
Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani, menyampaikan sekarang posyandu sangat berperan penting dalam memberikan pelayanan kesehatan khususnya bagi lansia dan balita.
Apalagi sekarang di posyandu sudah ada 8 meja, itu akan memberikan suatu layanan yang maksimal bagi balita kita. Dan melalui Jambore Kader Posyandu diharapkan dapat menambah penyemangat para kader posyandu dalam melakukan pencegahan stunting dan gizi buruk di Kota Banjarbaru.
Stunting merupakan masalah gizi yang berkaitan erat dengan pertumbuhan dan perkembangan buah hati. Stunting mencerminkan kondisi kekurangan gizi kronis yang biasanya mengganggu pertumbuhan dan perkembangan buah hati.
“Kondisi kekurangan gizi kronis menyebabkan lambatnya perkembangan otak dan berkurangnya kemampuan belajar bayi,” ujarnya.
Stunting bisa dicegah. Bunda bisa memulai tindakan pencegahan dengan pemberian ASI hingga usia 6 bulan, dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI atau MPASI. ASI memang penting.
Namun, setelah 6 bulan, karena itu ibu-ibu direkomendasikan untuk memberikan makanan pendamping ASI dengan kandungan gizi yang lebih lengkap. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian buah hati yang semakin besar.
“Silaturrahmi Jambore Kader Posyandu diharapkan dapat dilaksanakan terus setiap tahunnya, dengan harapan ini akan menambah wawasan/pengetahuan bagi para kader-kader posyandu, sehingga Banjarbaru lebih baik dan semakin baik lagi,” ucap Hj Ririen Nadjmi Adhani.
Sementara itu Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani dalam arahannya menyampaikan bahwa tugas para kader posyandu sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi lansia dan balita. Tugas kader juga dilakukan dengan sukarela, semoga ini akan menjadi amal ibadah bagi kita kalau kita ikhlas dalam melakukannya.
Terkait persoalan stunting di Banjarbaru H Nadjmi Adhani menyampaikan kita Pemerintah Kota Banjarbaru juga akan selalu melakukan upaya yang terbaik dalam menangani stunting di Banjarbaru. Karena itulah jika ada bapak atau ibu yang menemukan stunting atau gizi buruk segera laporkan kepada petugas kesehatan, lurah atau camat sehingga cepat di tindak lanjuti. Karena di Banjarbaru ini hampir semua tempat terjangkau dengan pelayanan kesehatan dan juga posyandu.
Pada kesempatan itu Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani menyerahkan seragam untuk kader posyandu secara simbolis. (lin)