klikkalimantan.com – Mahal harga elpiji 3 kilogram di tingkat eceran hingga Rp40.000, membuat Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Kabupaten Banjar kebanjiran permintaan operasi pasar dari masyarakat.
Jimmy, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Banjar mengakui itu. Permintaan yang secara administrasi menurutnya sudah disampaikan ke pihak PT Pertamina. Karena tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Disperindag sebatas monitoring dalam penanggulangan dan kelangkaan elpiji 3 kilogram.
Dan sejauh ini, kata Jimmy, bersama angen dan pangkalan yang sudah ditunjuk pihak pertamina, operasi pasar sudah dilakukan di sejumlah tempat. Di Kelurahan Tanjung Rema Darat dan Desa Inderasari Kecamatan Martapura, operasi pasar dilaksanakan pada 31 Oktober 2019. Kamis (7/11/2019), operasi pasar kembali digelar di Kelurahan Keraton dan Desa Cindai Alus.
Menggandeng agen resmi PT Rizky Indo Gas yang ditunjuk PT Pertamina, OPS gas elpiji 3 kilogram di Kelurahan Keraton dilaksanakan pangkalan LPG Syamsir di Jalan Batuah 6B. sebanyak 280 tabung dijual untuk masyarakat dengan harga eceran terendah (HET) Rp17.500. jumlah tabung yang sama juga dijual di operasi pasar di Desa Cindai Alus.
“Sampai saat ini kita bersama agen resmi dari PT Pertamina sudah melakukan Oprasi Pasar Gas Elpiji 3 Kilogram bersubsidi di empat lokasi,” kata Jimmy kepada klikkalimantan.com.
Dikatakan Jimmy, jika terjadi kelangkaan dan kelonjakan harga gas elpiji 3 Kilogram bersubsidi, masyarakat bisa minta fasilitasi dengan kecamatan ataupun kelurahan untuk diadakan OPS. “Jadi usulan operasi pasar tidak mesti melalui Disperindag Banjar, tapi juga bisa difasilitasi kecamatan atau kelurahan,” ungkapnya. (zai/klik)