Ramai-ramai Gandeng Ulama, Mada Teruna justru Inginkan Duet Birokrat

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Mada Teruna, Bakal Calon Bupati Banjar.

klikkalimantan.com – Ulama dan tokoh agama menjadi magnet di tiap pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Banjar yang juga berjuluk ‘Serambi Mekkah’. Restunya didamba banyak bakal calon kepala daerah. Sekadar untuk mendapat simpati pemilih, juga untuk mendongkrak perolehan suara. Begitu pun pada pilkada pada 2020 mendatang.

Andin Sofyanoor, menjadi bakal calon bupati pertama yang mendeklarasikan bakal calon wakil yang akan mendampinginya dari kalangan tokoh agama. H Muhammad Syarif Busthomi, warga Martapura dan kalangan santri akrab memanggilnya Guru Oton, menyampaikan kesiapannya mendampingi Andin Sofyanoor di sela peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kediamannya, Jalan Pangeran Hidayatulah, Kelurahan Keraton, Martapura, Kamis (21/11/2019) kemarin.

Selain Andin Sofyanoor, beberapa bakal calon bupati juga disebut-sebut akan menggandeng tokoh agama sebagai wakilnya. Kabar beredar, Gusti Sulaiman Razak akan menggandeng H Ali Murtado, tokoh agama yang juga politisi PPP akrab disapa Guru Todo. Begitu pun Wakil Bupati Banjar H Saidi Mansyur yang disebut-sebut akan berpasangan dengan Fauzan Asniah, sosok yang selama ini dikenal dekat dengan keluarga Sekumpul.

Kedati saat ditanyakan ihwal bakal calon bupati yang akan mendampingi di sejumlah kesempat usai menyerahkan berkas pendaftaran di sejumlah partai yang melaksanakan penjaringan, baik Saidi Mansyur maupun Sulaiman Razak masih menahan diri untuk menyebutkannya.

“Nanti pada waktunya juga akan diumumkan. Bisa dari kalangan ulama dan tokoh agama,” kata Saidi usai meyerahkan berkas pendaftaran di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banjar pada Rabu, 18 September 2019 lalu.

Lain Andin Sofyannoor, Sulaiman Razak, dan Saidi Mansyur, lain lagi dengan Mada Teruna, bakal calon bupati yang sudah mendaftar di DPC PDI Perjuangan. Mada yang saat ini juga seorang birokrat dengan jabatan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Banjar ini justru mendamba seorang birokrat sebagai bakal calon bupatinya. “Birokrat dan birokrat,” ujarnya saat ditemui klikkalimantan.com, Jumat (22/11/2019) lalu.

BACA JUGA :
Targetkan Kemenangan Hattrick, PDIP Gelar Diskusi dan Konsolidasi Politik

Menurut Mada, birokrasi mesin penggerak pembangunan, tak terkecuali di Kabupaten Banjar. Dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang dimiliki Kabupaten Banjar saat ini, percepatan pembangunan sulit terwujud jika sekitar 7.000 ASN yang dimiliki tidak mampu digerakkan. Untuk menggerakkannya, diperlukan pemimpin-pemimpin yang memang bergelut di birokrasi.

Namun bukan sembarangan birokrat, menurut Mada, birokrat yang akan mendampinginya sebagai bakal calon bupati adalah birokrat yang kenal dan mengenali ulama, cinta dan dicintai ulama, serta sanggup melaksanakan visi dan misi yang sebagian besar adalah kehendak guru dan ulama.

“Birokrat spiritualis. Birokrat yang cinta dan dicintai ulama, menjadi benteng serta payung dalam mengelola Kabupaten Banjar. Dengan begitu, jika nantinya ada yang salah dalam menjalankan roda pemerintahan, ulama yang akan menyentik telinga dan mengingatkan. Jadi kami tetap memuliakan ulama pada tatarannya,” kata Mada yang sebelumnya juga menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah Peningkatan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM).

Karena itu ia berharap jika nantinya menjadi yang diusung sebagai calon bupati, PDI Perjuangan mencari teman koalisi dengan partai yang seirama untuk kepentingan Kabupaten Banjar di bawah payung dan benteng para ulama dan tokoh agama. (to/klik)

Berita Terbaru

Scroll to Top