Terseret Pohon Kasturi Tumbang, Listrik Ratusan Rumah Warga Padam

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
MELENGKUNG - Lantai jembatan gantung di Desa Jati Baru Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang melengkung karena tertabrak pohon kasturi yang hanyut terbawa air sungai. (Foto: to/klik)

klikkalimantan.com – Listrik di ratusan rumah warga di RT.04 Desa Jati Baru, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kalimantan padam, Kamis (6/2/2020).

H Marjuni saat ditemui klikkalimantan.com pagi sekitar pukul 08.00 Wita menuturkan, listrik padam terjadi sejak sekitar pukul dua dini hari. Penyebabnya, kabel listrik yang membentang di atas bantaran Sungai Riam Kiwa putus lantaran terseret pohon kasturi yang tumbang dan hanyut di sungai.

Tinggi intensitas hujan yang mengguyur sejak sehari sebelumnya, kata H Marjuni, membuat air sungai kembali meluap. Deras arus air, membawa serta berbagai material, termasuk batang pohon kasturi berukuran jumbo yang sebelumnya tumbuh di pinggir sunggai di RT 1 desa tersebut.

“Kejadiannya malam sekitar jam dua. Bersamaan padamnya aliran listrik, batang pohon kasturi juga menghantam jembatan yang berada tepat di bawah kabel listrik,” kata H Marjuni yang menduga pohon kasturi tumbang milik warg

Alhasil, tak hanya memutus kabel listrik, batang pohon kasturi juga membuat lantai jembatan berkonstruksi gantung semi baja ini tak lagi rata, alias melengkung.

Menurut Muhammad Samsuni, Kepala Desa Jati Baru, ada 133 rumah warga terdampak pemadaman listrik akibat kabel putus terseret pohon kasturi. “Mudah-mudahan secepatnya dapat diperbaiki, karena ada 133 rumah warga yang listriknya padam,” ujarnya.

Begitu pula dengan lantai jembatan yang melengkung, Samsuni berharap segera diperbaiki. Karen jika tidak, akan sangat membahayakan keselamatan warga saat melintas di atasnya.

“Jembatan ini satu-satunya akses utama warga menyeberang, tidak hanya warga di RT, tapi juga warga di beberapa desa lain. Jadi kami berharap pemerintah daerah secepatnya turun tangan. Karena bukan tidak mungkin bisa ada korban. Terutama anak-anak yang melintas saat berangkat dan pulang sekolah,” kata Samsuni. (to/klik)

BACA JUGA :
30 SD di Kabupaten Banjar Terendam Banjir, 13 Sempat Diliburkan

Berita Terbaru

Scroll to Top