klikkalimantan.com- Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) yang diselenggarakan bersamaan HUT Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) setiap 9 Ferbruari, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar sambut kunjungan Jurnalis dari berbagai daerah dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Jumat (7/2/2020) malam sekitar pukul 20 Wita.
Mengusung tema ‘Ramah Tamah Bupati Banjar Bersama Para Jurnalis, SMSI dalam Rangkaian HPN 2020’ kegiatan dilaksanakan teras Mahligai Sultan Adam Martapura. Kedatangan ratusan jurnalis nasional dari berbagai daerah dan SMSI disambut hangat Bupati H Khalilurrahman dengan menyuguhkan berbagai macam sajian, baik dari hasil kerajinan khas daerah, sektor perikanan, pertanian, perkebunan, dan tempat-tempat destinasi wisata unggulan, hingga destinasi wisata sebagai kearifan lokal masyarakat Kabupaten Banjar.
Ketua Umum SMSI, Firdaus yang baru terpilih pada 20 Desember 2019 lalu berdasarkan putusan kongres perdana mengucapkan terima kasihnya kepada bupati atas sambutan hangatnya.
“Terimakasih kepada Bupati Banjar yang telah memfasilitasi pertemuan pada malam ini. Tentunya, pertemuan pada malam ini akan menjadi kenangan dan sejarah bagi SMSI diseluruh Indonesia, karena ini merupakan kegiatan kunjungan perdana SMSI keluar daerah,” ujar Firdaus mengawali sambutan.
Sebagai Ketua Umum yang mulai aktif bekecimpung di kepengurusan SMSI pada 20 Januari 2020 belum lama tadi, Firdaus mengatakan, hingga saat ini sudah terdata sebanyak 1.071 anggota SMSI yang terdiri dari 527 perusahaan media siber diseluruh Indonesia. Mengingat, SMSI merupakan sebuah organisasi perusahaan media yang menjadi persyaratan Dewan Pers.
“Jadi, setiap perusahaan pers harus diverifikasi secara faktual dan administrasi, begitupun dengan wartawanya harus terverifikasi agar secara hukum mereka dapat menjadi anggota PWI. Mudah-mudahan perusahaan pers yang sudah diverifikasi ataupun yang belum diverifikasi dapat saling bersinergi dengan pemerintahan guna mendukung sektor pembangunan,” ucapnya.
Mengingat, papar Firdaus, tidak semua perusahaan pers sehat dan mainstrean. Namun, masih ada didapati perusahaan abal-abal atau belum terverifikasi yang hanya bermodalkan Rp7 Juta dan mungkin beranggotakan 3-4 orang sudah dapat membangun perusahaan kecil yang sudah terjadi dan tersebar diseluruh Indonesia.
“Tapi mereka juga anggota kami selama berbadan hukum. Jadi, bagi pengerus atau perusahaan pers yang kecil jangan mider dan tetap berusaha bagaiman perusahaan besar itu menjadi cita-cita. Disitulah peran penting SMSI yakni, selain mendorong pertumbuhan ekonomi bagi anggota dan pengurusnya, serta melakukan pembinaan terhadap perusahaan media disetiap daerah yang mungkin kerab mengganggu pemerintahan,” jelasnya.
Tak hanya itu, dikatakan Firdaus, diera digitalisasi cepatnya pertumbuhan media, utmanya media dalam jaringan (daring) atau online tak dapat dipungkiri. Untuk itu, tak hanya SMSI yang sangat berperan penting, namun pemerintah pun harus hadir dalam rangka bagaimana membina perusahaan kecil tersebut menjadi besar.
“Kalau menunggu besar baru dibina dan bekerjasama, sudah jelas bangsa ini bakalan tidak akan maju. Contoh; Jeck Ma tokoh pendiri perusahaan Alibaba, dia sempat mengalami 10 kali ditolak perguruan tinggi di Amerika Serikat (AS), bahkan saat mendaftar ke kepolisian pun ditolak. Namun, berkat usaha gigihnya kini Jeck Ma menjadi tokoh sentral siber dunia yang ternama, mudah-mudahan generasi peneruskan kita nantinya akan lahir Jeck Ma – Jeck Ma yang baru guna memajukan negara Indonesia,” pungkasnya.(zai/klik)