klikkalimantan.com – Kabupaten Banjar memang surplus beras. Disampaikan Edy Hasby, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang), Kamis (16/4/2020), dari hasil panen padi musim tanam enam bulan lalu menghasilkan sekitar 26.996 ton beras. Angka yang lebih banyak dibanding kebutuhan konsumsi sekitar 13.646 ton.
Meski surplus, Edy Hasby mewanti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar tak serta merta optimis berlebihan. Terlebih lagi dalam kondisi tanggap darurat pandemi virus korona seperti sekarang ini. Karena berbagai kemungkinan bisa saja terjadi.
Terlebih lagi, cadangan beras Kabupaten Banjar yang masuk ke Badan Urusan Logistik (Bulog) di 2020 ini hanya 217 ton disebabkan defisit anggaran.
“Berdasarkan persentase jumlah penduduk Kalsel dan penduduk kabupaten, cadangan beras Kalsel di 2020 ini mestinya 20 persen. Itu artinya Pemkab Banjar idealnya menyiapkan cadangan beras sebesar 80 persen, atau 221 ton,” kata Edy Hasby.
Dipaparkan Edy, cadangan beras yang dimasukkan ke Bulog bertujuan untuk memberikan bantuan kepada daerah yang rentan ketahanan pangan saat terjadi bencana atau KLB. Namun saat Kabupaten Banjar memerlukan sendiri, terjadi lockdown misalnya, bisa dilakukan pembongkaran cadangan beras setelah ada intervensi dari dinas terkait.
Dan di tengah kondisi pandemi wabah virus korona sekarang ini, Edy mengaku akan melakukan pembongkaran cadangan beras 2019.
“Insyallah akan kami bongkar cadangan beras 2019. Sekitar 4 – 5 ton di tahap pertama. Dan tahap dua akam dibongkar cadangan beras tahun 2020 sebanyak 12 ton,” kata Edy Hasby. (zai/klik)