KLIKKALIMANTAN.COM – Memasuki peralihan musim, penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Banjar meningkat. Dari data pada UPT Puskesmas Sungai Tabuk I saja, pad Oktober ini, 10 orang positif menderita penyakit disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini.
Padahal di kurun Januari – September, menurut Lailatul Jannah, Kepala UPT Puskesmas Sungai Tabuk I, rata-rata hanya ada 1 -2 penderita DBD. “10 kasus DBD yang terjadi pada Oktober 2018 terdeteksi berada di 7 desa, diantaranya; Desa Pematang, Desa Lok Buntar dan Desa Sungai Tabuk Keramat,” katanya belum lama tadi.
Mencegah jumlah penderita DBD bertambah, Lailatul Jannah mengatatakan, pihaknya sudah melakukan pemberantas nyamuk dengan cara fogging. Sosialisasi da penyuluhan cara memberantas nyamuk juga dilakukan.
“Kami juga membentuk gerakan satu rumah satu kader jumantik, yakni masyarakat sendiri yang memeriksa dan melaporkan tentang jentik nyamuk tersebut, dengan aparat desa yang kemudian diteruskan ke puskesmas untuk ditindaklanjuti,” kata Jannah, sapaan akrabnya.
Peningkatan penderita DBD juga disampaikan Ikhwansyah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar. Tercatat hingga medio November 2018 sebanyak 160 kasus DBD.
“Terbanyak di wilayah pelayanan UPT Puskesmas Martapura I sebanyak 55 kasus yang ditangani,” kata Ikhwansyah.
Menurut Ikhwansyah, pihaknya tak henti menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar berprilaku hidup bersih dan sehat demi murunkan angka kasus DBD yang terjadi di wilayah Kabupaten Banjar.
“Dengan bersama-sama masyarakat kita bisa menurunkan angka kasus DBD. Meskipun dengan fogging angka kasus penderita DBD tidak akan menurun tanpa ada kesadaran masyarakat itu sendiri,” tegasnya.(zai/klik)