klikkalimantan.com, MARTAPURA – Makam Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani menjadi magnet kuat banyak orang datang ke Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Terutama saat pelaksanaan haul ulama yang kerab disapa Abah Guru Sekumpul, kawasan Sekumpul berjubal jutaan umat muslim. Tak hanya dari wilayah Kabupaten Banjar, tapi juga dari luar Kalimantan Selatan. Tak sedikit jemaah haul datang dari luar pulau. Ada juga dari luar negeri.
Dikunjungi jutaan orang saban tahunnya, wajar jika Sekumpul diperhatikan lebih pemerintah. Bukan hanya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar atau Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan, tapi juga pemerintah pusat untuk penataan kawasan Sekumpul. Dan dalam tempo dekat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR) RI melalu Balai Prasarana Wilayah Kalimantan akan mengucurkan puluhan miliar rupiah untuk menata kawasan Sekumpul.
“Sekumpul tempat istimewa yang didatangi banyak peziarah dari banyak daerah. Terutama saat haul. Namun kondisi di kawasan Sekumpul saat ini banyak permasalahan yang mesti ditangani. Banjir dan genangan saat musim hujan karena kondisi drainase yang kurang baik, pengelolaan persampahannya,” kata Irwan Jaya, Kepala Bidang (Kabid) Ciptakarya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar ditemui belum lama tadi.
‘Madinah – Banjar’, begitu konsep diusung menata kawasan Sekumpul. Sebuah konsep yang menurut Irwan Jaya cermin kearifan lokal warga Banjar yang kental dengan nilai-nilai islami. Karena dalam konsep penataan kawasan Sekumpul yang dimulai tahun depan ini, di sepanjang pedestrian dari simpang lampu merah Jalan Sekumpul akan dilengkapi ornamen-ornamen bernuansa religi.
“Di sepanjang pesetrian nantinya juga akan dilengkap street furniture. Jika bisa analogikan seperti yang sudah terbangun di depan SMPN 1 Martapura. Gerbang pintu masuk juga akan dibangun dengan konsep islami di sekitar Masjid Pancasila,” kata Irwan Jaya.
Meski baru terdengar gaungnya di 2020, namun menurut Irwan Jaya konsep penataan kawasan Sekumpul sebenarnya sudah terlaksana sejak satu tahun sebelumnya. Karena di 2019, Dinas PUPR Kabupaten Banjar telah menyusun Detail Engenering Design (DED) saluran drainase.
“Karena kami memang sudah memiliki DED untuk pembangunan saluran drainasenya, pemerintah pusat yang dijembatani Bapak Rifky Karsayuda, anggota DPR RI dapil Kalsel, semakin tertarik karena sudah tidak perlu lagi menggelurakan anggaran lebih banyak lagi,” kata Irwan Jaya. (to/klik)