klikkalimantan.com, MARTAPURA – ‘Madinah Banjar’, begitu konsep yang diusung menata kawasan Sekumpul, Martapura Kabupaten Banjar. Dalam rencana penataan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar menjadi perpanjangan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI melalui Balai Penataan Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan.
Dalam konsep ‘Madinah – Banjar’, Kepala Bidang (Kabid) Ciptakarya pada Dinas PUPR Kabupaten Banjar, H Irwan Jaya mengatakan, pelaksanaannya dibagi menjadi tiga segmen. Segmen pertama, dimulai dari Simpang Empat Lampu Merah sampai Jembatan Irigasi, segmen dua dari jembatan irigasi sampai gerbang masuk kubah makam Guru Sekumpul, dan segmen tiga dari gerbang kubah makam sampai Sekumpul Ujung.
Segemen satu, kata Irwan Jaya, akan dirampungkan pada 2021. Pekerjaan yang akan diselesaikan berupa perbaikan saluran drainase, penataan pedestrian. Rencananya juga akan dibangun gerbang masuk dengan ornamen religi di dekat simpang lampu merah.
Mengawali rencana pekerjaan segemen satu, Dinas PUPR Kabupaten Banjar telah melakukan sosialisasi kepada warga. Termasuk didalamnya, sosialisasi rencana pelebaran badan jalan. Karena rencananya, lebar badan Jalan Sekumpul akan ditambah dari 7 meter sekarang ini, menjadi 13 meter termasuk pedestrian yang nantinya akan berada di atas saluran drainase.
“Dinas PUPR Kabupaten Banjar kebagian pembebasan lahan. Dan telah kami sosialisasikan kepada warga. Alhamdulillah warga menyambut baik dan umumnya menyetujui dengan kompensasi minta dibangun lagi sama seperti kondisi semula. Semisal pagar yang terkena pelebaran jalan. Warga minta dibangunkan lagi tanpa harus ganti rugi lahan,” kata Irwan Jaya.
Rampung sosialisasi, lanjut Irwan, pihaknya juga telah melakukan pengukuran untuk rencana pelebaran badan jalan. Dari hasil itu, akan dinilai tim apresal yang akan dijadikan patokan nilai ganti rugi untuk warga. Pengukuran yang dilakukan bersama pihak BPN, juga sebagai dasar balik nama aset dari warga menjadi milik pemerintah daerah.
Di segemen satu pula, menurut Irwan Jaya, juga akan dibangun semacam kolam penangkap air. Letaknya direncanakan di belakang Kantor Pengadilan Negeri Martapura. Kolam itu nantinya terhubung dengan saluran drainase yang ada di speanjang pesetrian Jalan Sekumpul. Konsep yang menurutnya merupakan tata Kelola saluran pebuangan air modern.
Selesai membenahi segmen satu, tahun 2022 dilanjutkan dengan penataan segmen dua, yakni dari jembatan Irigasi sampai gerbang masuk kubah Makam Guru Sekumpul. Di segemen dua ini, tak hanya penataan saluran drainase, jalan dan pedestrian, tapi juga penataan para pedagang dan pelaku usaha yang ada di sekitar kawasan kubah makam.
Para pedagang nantinya, kata Irwan Jaya, akan ditempatkan di gerai-gerai yang disiapkan khusus untuk pedagang menggelar barang dagangannya. Dengan begitu, kawasan Sekumpul akan tertata lebih baik lagi.
Diakuinya, pentaan segemen dua akan lebih komplek dibanding segemen satu. Karena di segemen dua akan lebih banyak bersinggungan dengan para pelaku usaha kecil menegah. Terlebih lagi, tak jauh dari gerbang masuk kubah makam, ada pasar tradisional yang kondisinya saat ini semakin padat dan ramai.
“Mudah-mudahan para pedagang mau berkoordinasi dan ikut menyambut baik rencana penataan kawasan Sekumpul agar lebih baik lagi,” kata Irwan Jaya. (to/klik)