klikkalimantan.com, MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar membentuk Posko Terpadu Penanganan Banjir. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) HM Hilman pada video konferensi pers dari Command Center Barokah Martapura, Minggu (24/1/2021) Posko Terpadu Penanggulangan Banjri dibentuk sebagai upaya sinkronisasi data dan penanganan banjir di Kabupaten Banjar.
“Akan rutin dilaksanakan konferensi pers terkait data terbaru penanganan banjir. Rekan-rekan media diharapkan dapat menyerbarluaskan berbagai informasi dari posko terpadu kepada masyarakat. Dan jika ada yang ingin diklariikasi terkait penanganan banjir bisa menghubungi posko,” kata Hilman.
Menambahkan sekda, Komandan Kodim 1006/Martapura, Letkol Arm Siswo Budiarto, yang hadir pada video konfrensi pers mengatakan, telah dilaksanakan rapat bersama pihak BPBD Kabupaten Banjar terkait pembentukan posko terpadu beserta kepengurusannya. Sebagai Komandan Posko Terpadu, Komandam Kodim 1006/Martapura, Kepala Polres Banjar sebagai Wakil Komandan, dan Sekretaris dijabat Kepala BPBD Kabupaten Banjar.
“Kepada jajaran di kecamatan juga minta membuat data-data terbaru. Begitu pula pos-pos pengungsi sebagai acuan posko terpadu,” kata Damdim Siswo.
Dandim juga menyampaikan informasi terkait pembangunan jembatan darurat di KM 55 perbatasan Kecamatan Astambul – Mataraman yang telah selesai namun baru bisa dilintasi kendaraan roda dua. Tanah penyangga rangka jembatan tergerus saat hujan dan dinilai pihak Balai Jalan Nasional membayakan jika dilintasi kendaraan roda empat.
Sementara Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Galuh Tantri Narindra juga hadir di Command Center menyampaikan, 207 desa di Kabupaten Banjar terdampak banjir dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 606.504, 1.455 rumah rusak, 19 rumah warga dinyatakan hilang.
Banjir dikatakan Tantri, juga berdampak rusaknya 13 jembatan, 10 jembatan kewenangan Pemkab Banjar, tiga jembatan milik Pemprov Kalimantan Selatan, 888,52 KM jalan rusak. Banjir juga berdampak pad arusaknya 10 bangunan fasilitas kesehatan, 13 kantor terendam, dan 167 sekolah rusak. (to/klik)