klikkalimantan.com, MARTAPURA – Matang perencanaan di 2020 lalu, realisasi Penatawaan Kawasan Sekumpul akan dimulai tahun ini. Kementerian Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR) RI melalu Balai Prasarana Wilayah Kalimantan memegang penuh kendali mendadani kawasan lekat dengan sosok ulama kharismatik, Tuan Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani ini.
Irwan Jaya, Kepala Bidang (Kabid) Ciptakarya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan (PUPR) Kabupaten Banjar, Selasa (23/2/2021) mengatakan, sesuai tahapan, penataan Kawasan Sekumpul tahun ini akan dimulai dan menyelesaikan segemen satu. Yakni penataan dimulai dari simpang empat lampu merah Jalan A Yani sampai saluran irigasi.
Menurut Irwan Jaya, informasi diterima pihaknya, saat ini prosesnya sudah tahap lelang di tingkat pusat. “Semua kewenangan pusat, termasuk proses lelang pekerjaannya. Dan informasinya sudah ada pemenang lelangnya. Itu informasi terakhir yang kami terima,” kata Irwan.
Dia berharap, rencana penataan kawasan Sekumpul tetap sesuai agenda. Meski di tengah kondisi saat ini, besar keuangan negara tersedot untuk penanganan covid-19 dan penanggulan banjir di banyak wilayah. Termasuk banjir di wilayah Kalimantan Selatan.
Untuk diketahui, penataan kawasan Sekumpul mengusung konsep ‘Madinah Banjar’. Dalam rencana penataan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banjar menjadi perpanjangan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI melalui Balai Penataan Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan.
Dibagi tiga segmen, segmen pertama, dimulai dari Simpang Empat Lampu Merah sampai Jembatan Irigasi, segmen dua dari jembatan irigasi sampai gerbang masuk kubah makam Guru Sekumpul, dan segmen tiga dari gerbang kubah makam sampai Sekumpul Ujung. (to/klik)
