klikkalimantan.com, BANJARBARU – Pagi berziarah, siangnya sidak Pasar Bauntung, malam harinya Walikota Banjarbaru, Aditya Mufti dan wakilnya, Wartono menggelar rapat koordinasi (rakor). Itulah kegiatan yang dilakukan pasangan ini sehari setelah dilantik pada Jumat, 26 Februari 2021. Rakor dengan seluruh Kepala SKPD Pemerintah Kota Banjarbaru dilaksanakan di rumah dinas Walikota Banjarbaru.
“Alhamdulillah, meski malam Minggu, semua asisten dan kepala dinas bisa hadir. Pada kesempatan ini kami berdua (Aditya-Wartono, Red.) ingin menyamakan visi dan persepsi. Selain ingin mengetahui lebih mendalam lagi program dan rencana yang telah disusun seluruh SKPD untuk kemajuan Kota Banjarbaru,” ujar Aditya saat membuka rakor pukul 19.30 Wita.
Sayang kehadiran Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarbaru Said Abdullah agak terlambat. Namun hal itu tidak mengubah suasana yang pada awalnya tegang. Tidak banyak basa-basi, Aditya-Wartono pun meminta seluruh pimpinan SKPD untuk memamparkan program kerja Tahun Anggaran (TA) 2021 di instansinya masing-masing.
Bisa dibayangkan, betapa membosankannya rakor tersebut. Namun Aditya-Wartono terlihat sangat serius mendengarkan sekaligus menyimak layar slide MS Power Point yang berisikan paparan yang berposisi tetap di hadapannya. Keduanya tampak serius membuka lembar-lembar kertas program kerja per SKPD.
Di pertengahan Rakor, Wartono menegaskan, pihaknya tidak ingin ada masalah pada program relokasi Pasar Bauntung. Untuk itu dia pun meminta kepada Sekda Said Abdullah dan Kadis Perdagangan Abdul Basid untuk menyampaikan sejauh mana program tersebut berjalan.
Said Abdullah pun memaparkan jika program relokasi ada perubahan jadwal. Semestinya program tersebut baru selesai 3 bulan ke depan atau berakhir pada 20 April 2021. Namun dipersingkat menjadi 3 pekan. Dengan begitu, pihaknya bekerja keras agar program tersebut bisa berjalan dengan lancar. “Pada tanggal 28 Februari 2021 tepat pukul 00.00 Wita Pasar Bauntung yang lama sudah harus kosong dan ditutup,” katanya.
Selain soal relokasi Pasar Bauntung, rakor juga membahas soal penanggulangan covid, banjir dan pembangunan infrastruktur. Di penghujung rakor, para peserta disuguhi dengan menu makanan sederhana. Singkong goreng, bakwan dan nasi goreng. (kus/klik)