klikkalimantan.com, BANJARBARU – Diresmikan mendiang H Nadjmi Adhani saat menjabat Walikota Banjarbaru pada 2017, Kampung Pengolah Penjual Jamu Loktabat, lebih dikenal ‘Kampung Pejabat’ kini tak seramai dulu. Lengang tanpa dikunjungi orang, menjadi pemandangan harian tertangkap indera penglihatan di Kampung Pejabat yang berlokasi di bilangan Jalan RO Ulin, Kelurahan Loktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan ini.
Kontras tempo dulu kala ‘Kampung Pejabat’ baru diresmikan. Pun mediang Nadjmi Adhani masih menjabat walikota, tamu-tamu dari luar daerah ‘digiring’ untuk singgah dan menikmati seduhan berbagai varian jamu olahan warga setempat yang memang sejak lama berprofesi sebagai pebuat dan penjual jamu tradisional.
Sunyi, itu pula yang didapati klikkalimantan.com saat mengunjungi ‘Kampung Pejabat’ akhir pekan lalu. Hanya sesekali terlihat warga melintas di kawasan RT 06/RW 03 tersebut. Meski secara kasat mata, kondisi lingkungan di ‘Kampung Pejabat’ masih tertata rapi. Sejumlah ornamen indentik penjual jamu, juga masih terpasang. Begitu pula dengan mural di tembok-tembok, juga belum terkelupas. Penanda usia Kampung Pejabat belum cukup lama.
Tarmuji, Ketua RT 06 yang ditemui menuturkan, kondisi ‘Kampung Pejabat’ saat ini memang lebih sepi dibanding dulu. Saat ini, warga berjuang sendiri mempertahankan eksistensi keberadaan Kampung Pejabat.
Berbeda dulu, kata Tarmuji saat almarhum Nadjmi Adhani masih ada. “Beliau yang gencar mempromosikan Kampung Pejabat,” kata Tarmuji.
Karena itu di bawah kepemimpinan Walikota/Wakil Walikota Banjarbaru yang baru, Tarmuji menyemat asa, HM Aditya Mufti Ariffin – Wartono kembali dapat mempromosikan keberadaan Kampung Pejabat. Karena menurutnya, keberadaan Kampung Pejabat sudah cukup terkenal. Tak hanya di wilayah Banjarbaru dan Kalimantan Selatan, bahkan internasional.
“Kami berharap kepada walikota dan wakil walikota yang baru, minimal mempertahankan. Karena Kampung Pejabat ini sudah menjadi salah sati ikon Kota Banjarbaru,” kata Tarmuji. (kus/klik)