klikkalimantan.com, BANJARBARU – Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kota Banjarbaru diperpanjang lagi, 21 September – 4 Oktober 2021. Perpanjangan PPKM Level 4 diumumkan resmi pemerintah pusat melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Erlangga Hartarto, Senin (20/9/2021) di Jakarta.
Diumumkan, termasuk Kota Banjarbaru, perpanjang PPKM Level IV diberlakukan di 10 kabupaten/kota di Indonesia. Yakni Aceh Tamiang, Pidie, Provinsi Aceh, Bangka Provinsi Bangka Belitung, Padang Provinsi Sumatera Barat, Banjarbaru, Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan, Balikpapan Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur, Tarakan dan Bulungan Provinsi Kalimantan Utara.
Menanggapi keputusan perpanjangan PPKM Level 4, Walikota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin mempertanyakannya. Menurutnya selama ini Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru telah berbuat dan berupaya maksimal keluar dari status PPKM level 4.
“Pemko telah giat melaksanakan vaksinasi bagi warga. Tercatat persentase vaksin dosis pertama di Kota Banjarbaru sebesar 39,82 persen melebihi capaian provinsi sebesar 23,35 persen. Bahkan angka nasional sebesar 38,25 persen,” ujar Walikota Aditya.
Pun vaksinasi dosis kedua, menurutnya menunjukkan angka yang baik sebesar 24,95 persen, melebihi cakupan provinsi sebesar 13,61 perse dan nasional sebesar 21,71 perse. “Bahkan sekarang kita telah menjangkau vaksin ke anak anak sekolah sebagai persiapan untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka. Karena kami menyadari bahwa sudah terlalu lama anak anak kita belajar online dan tentu akan berpengaruh kepada kehidupan sosial mereka,” imbuhnya.
Antusias warga Kota Banjarbaru mengikuti vaksinasi juga sangat besar. Kendalanya justru ketersediaan dan distribusi vaksin yang notabene kewenangan pusat. Jika wajib 50 persen vaksin, mestinya distribusi dosis vaksin diprioritaskan ke daerah PPKM Level 4.
Demikian juga dengan aglomerasi kota, dikatakan Aditya, Banjabaru adalah kota persimpangan bagi provinsi Kalsel, menjadi pintu gerbang bagi arus ekonomi. Bandara bandara di Kota banjarbaru.
“Kita tidak mungkin melakukan penutupan secara ketat, karena akan menggangu perekonomi Kalimantan Selatan,” kata Aditya.
Dilanjutkan dia, kondisi di RSD Idaman saat ini tersisa beberapa bed yang terisi, hanya 50 persen pasien covid yang masih dirawat. Rinciannya, 16 pasien berdomisili di Banjarbaru.
“Tentu saja perpanjangan PPKM level 4 ini menjadi pertanyaan bagi kita semua. Sebab dengan PPKM level 4 ini mewajibkan aturan-aturan bagi masyarakat yang berdampak pada ekonomi masyarakat,” kata Walikota. (to/klik)