KLIKKALIMANTAN.COM – Ruang induk Gedung Ideham Chalid di Komplek Perkantoran Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru, Kamis (14/3/2019) penuh sesak. Ribuan kepala desa, beserta camat se-Kalimantan Selatan dikumpulkan untuk mendengarkan arahan Gubernur H Sahbirin Noor pada kegiatan yang dimotori Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) tersebut.
“Berdasarkan absensi, kepala desa yang hadir hari ini 1.285 orang. Belum termasuk para camat dan kepala daerah atau yang mewakili, ” kata Zulkipli, Kepala Dinas PMD Provinsi Kalimantan Selatan saat menyampaikan sambutannya.
Menurutnya, kegiatan yang diselenggarakan, dalam rangka konsolidasi dan sinergitas antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga pemerintahan desa dalam pembangunan demi terwujudnya masyarakat Banua yang sejahtera.
Dinilai perlu, karena dengan begitu, menurut Zulkipli, tidak akan ada lagi ketimpangan pembangunan; infrastruktur, sarana dan prasana di perkotaan dengan di wilayah-wilayah perdesaan.
Sinergitas dan soliditas hingga tingkat pemerintahan desa, kata Zulkipli lagi, juga sangat diperlukan jelang pesta demokrasi lima tahunan pada 17 April mendatang yang juga akan memilih presiden dan wakil presiden.
“Karena itu arahan dari Bapak Gubernur diperlukan, termasuk langkah yang perlu diambil dalam upaya mengantisipasi gangguan dan ancaman,” kata Zulkipli.
Menyampaikan arahannya, Gubernur H Sahbirin Noor mengatakan, di empat tahun berjalan masa kepemimpinannya bersama wakil, H Rudy Resnawan, terus bergerak membangun wilayah-wilayah perdesaan. Terbukti, telah terjadi penurunan generasio pembangunan di kurun 2016 – 2018. Dari yang semula 0,298 di 2016, menjadi 0,278, atau terjadi penurunan sebesar 0,019 poin.
Itu artinya, sebut gubernur akrab disapa Paman Birin ini, pemerataan pembangunan hingga perdesaan semakin baik. Dengan begitu, ketimpangan pembangunan antara di perkotaan dan perdesaan kian mengecil.
Terkait pesta demokrasi lima tahunan memilih presiden – wakil presiden, anggota DPRD, DPR dan DPD RI, Paman Birin mengatakan, sudah sewajarnya khalayak, utamanya masyarakat di Kalimantan Selatan menyambutnya dengan suka cita dan kegembiraan. Pun pelaksanaannya sudah sepatutnya dalam suasana yang gembira.
“Namanya saja pesta, tentu harus dilaksanakan dalam suasana kegembiraan. Karena dilaksanakan dalam suasana kegembiraan, diharapkan menghasilkan pemimpin yang juga membawa kegembiraan,” kata Paman Birin.
Mengatahui pemimpin yang membawa kegembiraan menurut Paman Birin gampang. “Jika pemimpin datang ke rakyat, rakyat himung. bukan sebaliknya, pemimpin datang justru rakyatnya sedih,” katanya.
Karena sejatinya pesta menghadirkan kegembiraan, kata Paman Birin, jika ada segelintir pihak yang ingin membuat kegaduhan, dan menjadikan pesta demokrasi ajang peskaitan dan kesedihan melalui penyebarluasan berita-berita hoax dan fitnah tentu harus dilawan. “Agama mengajarkan, fitnah, menggunjung orang termasuk ghibah. Ghibah itu seperti memakan bangkai saudaranya sendiri,” kata Paman Birin. (to/klik)