Klikkalimantan.com, MARTAPURA – Selain dari kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mendukung untuk mengungkap kasus dugaan penyalahgunaan perjalanan dinas anggota DPRD Kabupaten Banjar, dukungan serupa juga datang dari kalangan internal dewan sendiri.
Salah satunya dikemukakan Politisi Gerindra Kabupaten Banjar yang saat ini masih duduk di kursi DPRD, yakni Irwan Bora. Alasannya dikarenakan dirinya merasa tidak nyaman hati melihat permasalahan tersebut.
“Jujur hati saya sakit melihat persoalan ini. Setelah lama berpikir dan berkonsultasi dengan banyak pihak, saya pun memutuskan untuk bicara soal perjalanan dinas ini,” ujarnya kepada Klikkalimantan.com melalui saluran telpon, Kamis 28 April 2022.
Tak hanya itu, Irwan Bora pun menyebutkan banyak kejanggalan terjadi kalau menyoal terkait perjalanan dinas, diantaranya dalam satu bulan ada sebanyak 8 kali. Meskipun, secara aturan memang jumlahnya sudah sesuai dengan hasil rapat dalam Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Kabupaten Banjar.
“Ironis kan! Dalam satu bulan di tahun 2021 lalu ada perjalanan dinas sebanyak 8 kali. Semuanya dibiaya dengan duit rakyat. Hasilnya? Semuanya saya sadari tidak lebih hanya menghamburkan uang rakyat saja. Jujur saja manfaatnya sejauh ini tidak efektif dan tidak relevan dengan pembangunan di daerah,” katanya.
Selain banyaknya jumlah perjalanan dinas. Irwan Bora pun menyebutkan ditahun anggaran 2021 dan 2022 saat ini disinyalir ada beberapa anggota DPRD Kabupaten Banjar yang bermain mark up hotel.
Bahkan, Politisi Gerindra yang cukup vokal di DPRD ini mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ingin mengungkapkan kasus tersebut. Khususnya, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan (Kejati Kalsel) yang sudah melakukan pemanggilan terhadap sejumlah anggota dewan, tak terkecuali dirinya.
“Saya pun sudah dipanggil dan diperiksa disana. Materinya terkait perjalanan dinas tahun 2021. Dalam item pertanyaan pun memuat sekitaran anggaran perjalanan dinas dan biaya hotel. Secara pribadi, terkait perjalanan dinas itu cukup 3 sampai 4 kali dalam satu bulan. Jika perlu, dua kali perjalanan pun sudah cukup dalam satu bulan,” pungkasnya.(zai/klik)