KLIKKALIMANTAN.COM – Jelang pelaksanaan pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) April 2019 mendatang, jajaran Polres Banjar dan Pengadilan Negeri (PN) Martapura melaksanakan simulasi Pelataran Kantor Pengadilan Negeri (PN) Martapura, Jumat (21/9/2018) sore mencekam. Sekelompok massa pendukung salah seorang terdakwa kasus money politic beringas. Mereka menolak putusan hakim yang mendakwa sang politisi dengan dua tahun penjara.
Semakin memanas, karena massa yang juga membakar ban mobil dan menimbulkan asap pekat, memaksa masuk ke Kantor PN Martapura yang berada di Jalan A Yani KM 38 Martapura. Tak dibiarkan masuk, karena ratusan polisi dari Satuan Sahbara dan Tekap Resmob Polres Banjar memblokade massa.
Adu fisik sempat terjadi hingga akhirnya mobil water canon diturunkan untuk membubarkan massa. Sebelumnya, tembakan peluru gas air mata juga dilakukan. Akhirnya, kelompok masa berhasil dibubarkan, beberapa provokator aksi juga berhasil diamankan. Simulasi pengamanan sidang putusan terdakwa politik uang pun berakhir.
Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete mengatakan, simulasi yang juga melibatkan masyarakat dilakukan sebagai antisipasi terjadinya kerusuhan di Kabupaten Banjar jelang masa pemilu 2019. “Simulasi sudah sejak jauh hari direncanakan, dan baru hari ini dilaksanakan. Sehingga pihak PN Martapura tidak mengira simulasi akan seperti kejadian sebenarnya. Begitu pula masyarakat yang mengangka simulasi kejadian sesungguhnya,” kata Takdir Matanette.
Diyakini kapolres yang akrab dengan sapaan Nette Boy, Kabupaten Banjar wilayah yang kondusif dan damai. Namun demikian, jaajaran kepolisian tetap harus siap dalam kondisi apapun, termasuk jika kemungkinan rusuh terjadi.
Gatot Raharjo, Humas pada PN Martapura Gatot Raharjo mengaku sempat tercengang dan kaget dengan simulasi yang digelar tak ubbahnya situasi chaos sungguhan. Terlebih lagi ,skenario simulasi disampaikan hari itu juga meski rencana simulasi sudah sejak lama direncanakan. “Saya tadi sempat kaget juga, kok simulasi begitu mencekam, ada suara ledakan juga,” ujarnya.
Selain simulasi, upaya bersama jelang pelaksaan pesta demokrasi lima tahunan memilih wakik rajyat, presiden, dan wakil presiden, dillakukan deklarsi dan penandatangan kesepakatan bersama pemilu damai antara KPU Banjar, partai politik, pemerintah daerah, dan Polres Banjar. (zai/klik)