klikkalimantan.com, BANJARBARU – Pemeirntah Kota (Pemko) Banjarbaru menyelenggarakan ‘Rembuk Stunting’ bertajuk Basingsing (Banjarbaru Singkirkan Stunting), Selasa (26/7/2022) di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banjarbaru.
Dihadiri, Ketua DPRD Kota Banjarbaru Fadliansyah dan perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, ‘Rembuk Stunting’ dihadiri dan dibuka Wali Kota Banjarbaru Hm Aditya Mufti Ariffin via virtual.
Menurutnya, stunting merupakan masalah yang mempengaruhi terhambatnya pertumbuhan balita sehingga tubuhnya lebih kecil dari usia seharusnya. Kekurangan gizi menjadi faktor utamanya.
Karena itu Wali Kota Aditya menginginkan, seluruh pemangku kebijakan bekerjasama melaksanakan program-program terkait percepatan penurunan stunting dengan target keberhasilan pada 2024. “Kalau kita semua bekerjasama, bisa saling berinergi, InsyaAllah ulun yakin pada 2024,” ucapnya.
Senada, Kepala Bappeda Kota Banjarbaru, Kanafi mengatakan, stunting juga disebabkan oleh banyak faktor eksternal lain. Di antaranya pola asuh yang kurang baik, terbatasnya layanan kesehatan, kurangnya makanan bergizi, dan kurangnya akses air bersih dan sanitasi sehingga diperlukan penanganan secara multi dimensi. “Stunting disebabkan oleh faktor multidimensi sehingga penanganannya perlu dilakukan oleh multi sektor,” kata Kanafi. (to/klik)