DKPP Banjar Susun Pemetaan Wilayah Ketahanan dan Kerawanan Pangan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA, – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar menyelenggarakan rapat koordinasi (rakor) penyusunan peta ketahanan dan kerawanan pangan atau Food Security Vulnerability Atlas (FSVA) Tahun 2022, Selasa (8/11/2022) di kantor dinas setempat. Ini dilakukan untuk mengetahui tingkat ketahanan dan kerawanan pangan desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Banjar.

Kepala Dinas DKPP Banjar H Ahmadi melalui Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan dan Distribusi Pangan, M Hamdani saat memimpin rakor menyampaikan, tingkat ketahanan pangan di Kabupaten Banjar cukup bagus, walau masih ada sejumlah desa yang masuk di prioritas 1 kerentanan pangannya.

“Berdasarkan data yang kami olah, masih terdapat puluhan desa yang perlu kita tingkatkan ketahanan pangannya. Baik dari indikator luasan sawah, prasarana pangan maupun akses air bersihnya,” jelas Hamdani.

Selain itu juga terdapat desa yang kurang dalam akses jalan distribusi pangan dan beberapa desa yang perlu penambahan petugas kesehatan, karena belum sebanding dengan jumlah penduduknya.

Meski begitu Hamdani menyatakan yakin, dengan koordinasi dan dukungan SKPD terkait, maka desa yang masih masuk zona merah akan mampu bangkit dan masuk ke zona hijau.

“Kami bersama dengan SKPD terkait yang mencoba menyusun sebuah gambaran terkait kondisi ketahanan pangan desa di Kabupaten Banjar, yang selanjutnya akan bisa menjadi satu acuan bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan pengentasan kerawanan pangan di daerah kita,” jelas Hamdani didampingi Kasi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Ike Yaksihapsari serta Kasi Distribusi dan Cadangan Pangan Noorsanti.

Dipaparkan Hamdani juga, terdapat 6 indikator yang dijadikan faktor berpengaruh pada tingkat ketahanan dan kerawanan pangan Kabupaten Banjar. Keenam indiktor tersebut yakni luasan lahan pertanian di desa, sarana dan prasarana pangan dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Selain itu juga diukur indikator ketersediaan atau akses air bersih, akses distribusi atau jalan pangan serta ketersediaan tenaga kesehatan di satu wilayah. (to/klik)