klikkalimantan.com, KOTABARU – Usai berhasil melakukan serangkaian tahapan pengujian Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Selaru – Sebuku beberapa waktu lalu, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) menerima Sertifikat Operasi (SLO) pada 2 Desember lalu.
General Manager (GM) PLN UIP KLT, Josua Simanungkalit menjelaskan, SLO merupakan bukti pengakuan formal bahwa instalasi listrik telah dipasang sesuai peraturan yang berlaku dan dinyatakan siap dioperasikan. Prosesnya, diawali pengujian atau komisioning pasca terbitnya Rekomendasi Laik Bertegangan (RLB) dari PLN Pusat Sertifikasi (Pusertif), dan Berita Acara Pemeriksaan bersama dengan Unit Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Kalimantan (UIP3B Kalimantan).
Selanjutnya, kata Josua, dilaksanakan pemberian pembebanan pertama (energize) yang telah dilaksanakan pada 17 November 2022. Setelah tahap pengujian berhasil, proses selanjutnya adalah pemenuhan administrasi untuk penerbitan SLO kepada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan pada Kementrian ESDM.
“Akhir dari proses penerbitan SLO ini adalah pelaksanaan Serah Terima Operasi Proyek (STOP), Serah Terima Aset Proyek (STAP) serta Serah Terima Proyek (STP) kepada UIP3B Kalimantan yang nantinya akan mengoperasikan SUTT 150 kV Selaru – Sebuku,” kat Josua.
Dengan selesainya proses SLO hingga STP kepada UIP3B Kalimantan, menurut Josua, membuktikan kesiapan PLN dalam memberikan pelayanan kepada Konsumen Tegangan Tinggi (KTT) PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) dengan kebutuhan daya hingga 75 MVA sesuai dengan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PT PLN (Persero) dengan PT SILO pada 24 November 2021.
Sementara itu, Direktur Operasional PT SILO Henry Yulianto mengapresiasi PLN dalam memberikan pelayanan yang akan mendukung pengembangan industri melalui tambang mineral.
“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada PLN, tenggat waktu yang telah dijanjikan dapat dipenuhi, semoga listrik andal, perusahaan dapat maju dan berkontribusi dalam peningkatan perekonomian di Kalimantan Selatan pada khususnya”, ucap Henry.
Dengan adanya pasokan listrik dari PLN, operasional fasilitas Pengolahan dan Pemurnian PT SILO akan jauh lebih ekonomis, dimana sebelumnya menggunakan tenaga listrik dari genset yang mengakibatkan biaya operasional menjadi sangat mahal karena tergantung dengan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) atau solar. Terlebih pula, jika dibandingkan dengan genset yang perlu maintenance dan ratio kWh yang dihasilkan akan terus menurun sejalan dengan usia genset.
Seperti diketahui, SUTT 150 kV Selaru – Sebuku memiliki bentang panjang lintasan 76,04 kilometer sirkuit (kms). Yang menjadikan SUTT ini istemewa, beberapa tower dibangun dnegan tinggi di atas standar di atas permukaan laut. Ini menjadi yang pertama di Indonesia. (*)