klikkalimantan.com, BANJARMASIN – Beroperasinya Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV) Selaru-Sebuku mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak. Pasalnya, hadirnya SUTT ini bakal mendongkrak pembangunan dan juga perekonomian warga, terutama di Kabupaten Kotabaru.
Seperti diungkapkan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Kalimantan Selatan Endri AP MAP, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui DPMPTSP Kalsel mengapresiasi pembangunan SUTT 150 kV Selaru-Sebuku ini.
“Tentunya ini mendukung suplai listrik yang ada di Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Kotabaru untuk mendukung pengembangan hilirisasi industri,” ujarnya, Jumat (23/12/2022).
Adanya ketersediaan listrik yang mumpuni di sebuah daerah menurut Endri bakal mampu menarik investasi dari luar. Menurutnya, listrik salah satu syarat pembangunan sekaligus pengembangan industri, tidak terkecuali di Kotabaru.
Sesuai kebijakan Pemerintah Republik Indonesia daerah diminta fokus pada hilirisasi. Salah satunya dengan memperkuat hilirisasi industri. Hal ini penting dilakukan karena memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
“Komoditas yang diekspor bukan lagi bahan baku, tetapi barang yang sudah jadi. Sesuai Undang-Undang Nomor 3/2020, tentang minerba bahwa ekspor produk mineral yang belum dimurnikan ditutup pada Juni 2023,” tandasnya.
Saat ini, perusahaan yang konsen dan memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan industri terlengkap di dunia yakni PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) di Pulau Sebuku. Pemprov Kalsel pun berharap, ada perusahaan-perusahaan lainnya yang juga melirik kawasan tersebut untuk berinvestasi. “Tentunya kami berharap banyak yang berminat berinvestasi pada kawasan tersebut,” ungkapnya.
Disebutkannya, realisasi investasi di Kalimantan Selatan hingga triwulan III 2022 sebesar Rp10,6 Triliun. Nilai ini cukup besar dibandingkan triwulan III 2021 sebesar Rp9,43 Triliun. Ada peningkatan realisasi sebesar 11,04 persen pada 2022. Tentunya, hal ini menyatakan bahwa semakin besar minat investor berusaha di Banua.
Diakui Endri, Pemprov Kalsel pun berupaya maksimal untuk menarik minat investor berinvestasi di Banua. Mulai dari memberikan kemudahan dalam pelayanan perizinan dan non perizinan berupa penyederhanaan SOP. Memfasilitasi permasalahan yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan investasinya.
Bahkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga mengoptimalkan pelayanan perizinan berusaha dengan mengintegrasikan pelayanan perizinan satu pintu melalui Online Single Submission (OSS). (*)