Bangunan Pustu Kelurahan Murung Keraton Ancam Keselamatan Warga

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

klikkalimantan.com, MARTAPURA – Miris. Bangunan layanan kesehatan di wilayah Kelurahan Murung Keraton, Kecamatan Martapura yang mestinya memberikan kenyamanan dan keselamatan untuk masyarakat malah tak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar.

Pasalnya, selain kondisi plafond bangunan yang nampak keropos. Dari pantauan pewarta di lokasi, didapati ada beberapa lubang menganga di teras bangunan layanan kesehatan berbahan kayu Ulin dilapisi cor beton tersebut.

“Kalau ibu hamil dan ibu menyusui membawa anaknya periksa kesehatan disana apakah tidak membahaykan keselamatan mereka? Terasnya sudah lapuk dan berlubang, karena hanya dibangun masyarakat secara swadaya, dan ketebalan semennya juga kurang, sebab keterbatasan dana,” ungkap Lurah Murung Keraton, Astamaji Faujan pada, Rabu (1/2/2023).

Padahal, papar Astamaji Faujan, saat ini Pemkab Banjar tengah getol-getolnya melakukan pencegahan resiko kematian ibu hamil dan bayi. Tak terkecuali penanganan stunting di Kabupaten Banjar.

“Berdasarkan informasi warga setempat, bangunan layanan kesehatan yang kabarnya akan dijadikan Puskesmas Pembantu (Pustu) tersebut juga tidak dilengkapi fasilitas penunjang kesehatan lainnya. Yang ada hanya obat-obatan. Terus, bagaimana jika ada warga kurang mampu yang ingin melahirkan, kalau tidak di lengkapi fasilitas penunjang?,” tegasnya.

Parahnya lagi, lanjut Astamaji Faujan, saat ia menyuarakan terkait kondisi bangunan layanan kesehatan tersebut dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang dilaksanakan di Aula Kecamatan Martapura, Jalan Sekumpul Ujung. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar malah tidak mengetahui.

“Mereka bilang tidak tahu terkait aset tersebut. Tapi aneh, mereka tetap bisa menaruh petugas kesehatan silih berganti. Kalau mereka tidak tahu, bagaimana bisa menempatkan bidan desa disana. Mestinya mereka tahu,” ucapnya.

Tak hanya itu, Astamaji Faujan juga menjelaskan alasan mengapa pihak kelurahan tidak dapat melakukan perbaikan.

“Setelah kita gali informasi, aset bangunan tersebut ternyata bukan milik masyarakat, karena lahannya sudah dibeli Pemkab Banjar. Karenanya, kita tidak bisa melakukan perbaikan menggunakan dana kelurahan,”

Karena itu, Astamaji Faujan berharap, jika nanti dilakukan penilaian Kabupaten Sehat yang menjadi program sesuai visi misi Bupati – Wakil Bupati Kabupaten Banjar. Wilayah Kelurahan Murung Keraton harus dilewatkan saja.

“Karena, selain permasalahan Kali Mati yang memunculkan aroma tak sedap, ada bangunan Pos Layanan Kesehatan yang tidak terurus, mulai dari fisik bangunan, fasilitas penunjang kesehatan, lampu, air, dan lain sebagainya,” pungkasnya.(zai/klik)