klikkalimantan.com, MARTAPURA – Akibat kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan sebanyak 11 kecamatan terdampak bencana banjir. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar pada, Senin (27/2/2023) ini telah menetapkan Kabupaten Banjar berstatus tanggap darurat bencana selama 14 hari.
Menanggapi perihal tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banjar, Najwan Noor mengaku sudah melakukan peninjauan ke sejumlah sekolah atau Madrasah yang terdampak bencana banjir, salah satunya meninjau ke Madrsah MTSN 9 Banjar yang berada di Kecamatan Mataraman pada pukul 10.00 Wita pagi.
“Karena kondisi genangan air banjir terus meninggi, para siswa dan siswanya kita pulangkan lebih awal. Meski pun, air banjir saat itu hanya menggenangi halaman Madrasah MTSN 9 Banjar,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) baik di sekolah tingkat Raudatul Atfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), serta Madrasah Aliyah (MA) yang terdampak bencana banjir akan diliburkan atau beralih ke sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)?
Najwan Noor mengatakan, Kemenag Kabupaten Banjar menyerahkan sepenuhnya ke pihak sekolah terkait sistem pembelajaran yang nantinya akan mereka terapkan, jika kondisi air banjir terus mengalami peningkatan.
“Terkait KBM, pihak sekolah kita imbau agar menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Jadi, kebijakan terkait pola KBM kita serahkan ke pihak sekolah dengan berkoordinasi bersama orang tua siswa agar tidak terganggu. Yang jelas, kondisi saat ini sudah kita laporkan ke Kanwil Kemenag Provinsi Kalsel hingga pusat,” ucapnya.
Selain itu, Najwan Noor juga menjelaskan, Kemendag Kabupaten Banjar juga sudah menyampaikan imbauan kepada pimpinan sekolah RA, MI, MTs, MA, baik swasta dan negeri agar waspada, dan siaga bencana banjir, dan mengamankan peralatan, khususnya barang elektronik milik sekolah ke tempat yang lebih tinggi dan aman dari banjir.
“Insyaallah semua sudah diantisipasi, karena sudah berkaca dari bencana banjir besar yang terjadi pada Desember 2020 – Januari 2021 lalu. Saat itu banyak juga sekolah kita yang terdampak. Tapi untuk jumlahnya saya sudah lupa, yang jelas sudah dilaporkan dan ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Sedangkan, untuk jumlah total sekolah yang terdampak bencana banjir saat ini, papar Najwan Noor lebih jauh, saat ini tengah dihimpun Seksi Pendidikan Kemenag Kabupaten Banjar.(zai/klik)