Bersama Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi, Kalsel Ditetapkan Jadi Penyangga Pangan Nasional

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
BERBINCANG-Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor tengah berbincang dengan para petani yang sedang menanam padi di sawah di Kabupaten Banjar, Kalsel.(adpim/klik)

klikkalimantan.com, BANJARMASIN-Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama tiga provinsi di Pulau Jawa, dua di Sumatera, dan satu di Sulawesi ditetapkan oleh pemerintah pusat  sebagai satu dari enam provinsi penyangga pangan nasional dalam rangka menghadapi acaman fenomena pemanasan suhu muka laut atau El Nino di Indonesia.

Untuk menyikapi kesiapan sebagai penyangga pangan nasional, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, H Syamsir Rahman menyebut, ketahanan pangan di Kalsel dipredikasi mampu memproduksi padi surplus pada 2023 ini. Sebab, tercatat pada tahun 2022 lalu, surplus beras mencapai 42,46 ribu ton, sehingga diyakini pada tahun 2023 pun akan surplus beras pula.

“Sebenarnya Kalsel siap sebagai penyangga pangan nasional dalam rangka menghadapi El Nino. Ini sebagaimana semboyan Bapak Gubernur Paman Birin, kita terus tanam, panen, tanam, dan panen terus,” ujar Syamsir.

Dikatakan Syamsir, meski tengah terjadi El Nino dan musim kering melanda, para petani di Banua akan tetap menanam padi seperti biasanya. “Sekali lagi, pokoknya kita tanam, panen, tanam, panen lagi,” tegasnya.

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo pernah menyampaikan, berdasarkan data stok beras di Indonesia masih aman. Apalagi, pada bulan Juli hingga Agustus nanti ada panen padi mencapai 800 ribu hektare. Hal ini membuatnya yakin tidak akan ada kelangkaan beras jelang puncak fenomena El Nino pada Agustus hingga September mendatang.

“Kita masih kelebihan stok beras di atas 2 juta ton gabah kering giling, tetapi kita tidak boleh terlalu percaya diri karena siapa tahu El Nino berlanjut dari bulan Agustus sampai September, sehingga presiden bilang ini nggak boleh,” ujar Syahrul Yasin Limpo.

Sebenarnya, tambah Syahrul, Kementerian Pertanian telah melakukan beberapa upaya dalam mengantisipasi fenomena El Nino, seperti memetakan daerah di Indonesia yang terdampak. Pada daerah yang airnya menipis bakal dilakukan intervensi seperti pengendalian air irigasi, persiapan lumbung pangan khusus, hingga penyiapan varietas tanaman yang hanya butuh pada sedikit air.

BACA JUGA :
923,5 Hektare Lahan Pertanian Kekeringan, Namun Ketersediaan Pangan Kabupaten Banjar tetap Terpenuhi

“Selain itu pula Kementerian Pertanian juga menyiapkan 6 provinsi menjadi penyangga utama El Nino. Tiga di Pulau Jawa, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan,” terang Syahrul.(pr/klik)

Scroll to Top