Sosialisasi Geopark Meratus Menuju UNESCO di Banjarbaru, Paman Birin: Saya Yakin Usulan Ini Diterima

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
SOSIALISASI-Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor saat bersama para peserta sosialisasi Geopark Meratus Goes to UNESCO Global Geopark 2024, yang dilangsungkan di Aula KH Idham Khalid Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Kalsel.(adpim/klik)

klikkalimantan.com, BANJARBARU-Pemprov Kalsel menggelar sosialisasi Geopark Meratus Goes to UNESCO Global Geopark 2024, yang dilangsungkan di Aula KH Idham Khalid Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Kalsel, Senin (18/09).

Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, Stafsus Gubernur, H Noor Aidi, Wakil Ketua Badan Pengelola Geopark Meratus (BPGM), Nurul Fajar Desira, dan Tim Pakar Geopark Meratus, Djatmika Setiawan MT, yang sekaligus sebagai pemateri sosialisasi dan para pimpinan SKPD Pemprov Kalsel. Namun, sebelum acara itu dimulai terlebih dahulu diawali dengan pemutaran video The Soul of Boneo.

Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor menerangkan, UNESCO Global Geopark adalah area geografis tunggal dan terpadu di mana situs dan lanskap yang memiliki signifikansi geologi internasional, yang dikelola dengan konsep perlindungan, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan.

Pegunungan Meratus, kata Paman Birin, sapaannya, memenuhi syarat untuk itu. Apalagi, Pegunungan Meratus adalah sebuah anugerah alam yang luar biasa, yang diakui secara nasional pada tahun 2018. Makanya sekarang ini, sedang diusulkan ke UNESCO Geopark dan akan dilakukan penilaiannya pada tahun 2024 mendatang.

“Seandainya usulan tersebut diterima, maka Geopark Meratus akan menjadi ke- 11 Geopark UNESCO di Indonesia, bersama ratusan geopark lainnya diseluruh dunia. Tapi, saya yakin usulan ini akan diterima,” ucap Paman Birin.

Paman Birin mengakui, komitmennya untuk terus mendorong upaya mendapatkan status tersebut karena hal itu merupakan kesempatan besar bagi Provinsi Kalsel untuk lebih dikenal lagi di mata dunia. Oleh karena itu, ia tetap berharap kepada seluruh SKPD terkait supaya ikut mendorong agar Geopark Meratus diterima oleh UNESCO.

“Sebenarnya Geopark Meratus bukan hanya tentang simbol atau penamaan saja. Namun, lebih dari itu, Geopark Meratus adalah cerita tentang sejarah panjang Pegunungan Meratus, yang terbentuk lebih dari 180 juta tahun yang lalu ketika benua Asia dan Australia bertabrakan,” jelas Paman Birin.

BACA JUGA :
HUT ke-78 TNI, Bupati: Selamat dan Terimakasih Atas Sinergi yang Semalam Ini Terjalin

Tak hanya itu, tambah Paman Birin, Geopark Meratus juga memiliki kekayaan alam yang unik dan langka, serta flora dan fauna yang menjadi warisan bersama. Selain itu, kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya sehari-hari masyarakat pun bergantung pada keberadaan alam di Pegunungan Meratus.

“Karena itu, kita semua memiliki tanggungjawab yang besar untuk menjaga kelestarian Geopark Meratus agar nanti anak cucu kita juga dapat menikmati keindahan dan kekayaan alamnya, seperti yang kita nikmati sekarang ini,” ujar Paman Birin.

Sebenarnya, lanjut Paman Birin, Geopark Meratus bukan hanya sekadar tempat wisata alam yang memukau, tetapi juga melambangkan komitmen dalam melestarikan alam, menjaga adat istiadat dan budaya, serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.

“Ini adalah misi besar yang tergambar dalam slogan geopark, yakni ‘Melestarikan Bumi, Mensejahterakan Masyarakat’ melalui tiga pilar penting: konservasi, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tukas Paman Birin.

Ketua Harian Badan Pengembangan Geopark Meratus (BPGM), Hanifah Dwi Nirwana dalam laporannya menyebutkan, bahwa akhir Juli lalu pihaknya sudah menyampaikan litter of intens sebagai bentuk bahwa Kalsel sedang memuju UNESCO Geopark.

“Dengan penyampaian litter of intens itu, mudah-mudahan pada awal tahun 2024 nanti sudah ada evakuator dari UNESCO,” harap Hanifah Dwi Nirwana.(pr/klik)

Scroll to Top