Banjar Siaga Darurat Banjir dan Puting Beliung

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
BANJIR - Banjir di Desa Pingaran Ulu, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar tahun lalu. Kecamatan Astambul satu dari sekian banyak keceamatan zona merah banjir di tiap musim penghujan. (to/klik)

KLIKKALIMANTAN, Jelang musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar mulai bersiap diri menghadapi bencana tahunan. Mengingat, banyak wilayah di Kabupaten Banjar adalah langganan dan rawan banjir.

Persiapan jelang musim penghujan yang telah dilakukan, satu di antaranya adalah dengan melaksanakan apel siaga bencana dan gladi tanggap bencana, utamanya banjir dan angin putting beliung di halaman Kantor BPBD di Inderasari, Kecamatan Martapura, Selasa (14/11).

Disampaikan Kepala BPBD Banjar, H Noor Sunarto usai pelaksanaan apel, banjir menjadi bencana tahunan yang terjadi di banyak wilayah kecamatan di Kabupaten Banjar. utamanya, daerah di sepanjang bantaran sungai.

“Bahkan Martapura Kota juga masuk daerah rawan puting beliung,”H Noor Sunarto

 

Beberapa kecamatan rawan banjir, ujarnya, Kecamatan Pengaron, Sungai Pinang, Mataraman, Astambul, Karang Intan, Martapura Kota, Martapura Timur, Martapura Barat, dan Sungai Tabuk.

Selain siaga menghadapi banjir, kata Noor Sunarto, pihaknya saat ini juga bersiaga terhadap ancaman terpaan angin puting beliung yang memang acap kali terjadi di masa perubahan musim seperti sekarang ini.

Daerah-daerah lempar minim pepohonan tinggi, lanjutnya, rawan tersapu puting beliung. Beberapa kecamatan rawan puting beliung di antaranya, Kecamatan Aluh-aluh, Beruntung Baru, Gambut, Kertak Hanyar, Sungai Tabuk dan Martapura Barat. “Bahkan Martapura Kota juga masuk daerah rawan puting beliung,” kata Noor Sunarto.

Kepada semua masyarakat, ia mengimbau, untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir dan angin puting beliung. Jika mulai debit air mulai meningkat, dan angin bertiup dengan kecepatan tak normal, segera keluar rumah mencari tempat yang lebih aman.

“Jika terjadi banjir atau puting beliung, diharapkan segera melaporkan pada aparat, tingkat desa, kecamatan, atau langsung ke BPBD Kabupaten banjar agar dapat segera ambil langkah penanganan,” kata Noor Sunarto.

BACA JUGA :
Logo Baru dan Penghargaan di Peringatan HUT ke-34 PTAM Intan

Khususnya banjir, menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banjar, H Nasrunsyah, dapat terdeteksi dini karena sejak beberapa tahun lalu telah dipasang peralaatan pendeteksi tingkat ketinggian air di Desa Lumpangi, Kecamatan Pengaron.

“Banjir di Kabupaten Banjar sistematis dan dapat diperhitungkan. Karena umumnya, banjir di Kabupaten Banjar merupakan luapan Sungai Riam Kiwa. Dari atas di daerah Pengaron, air berangsur turun ke Mataraman, Astambul, Martapura, hingga Sungai Tabuk,” kata Nasrunsyah. (to/klik)

Berita Terbaru

Scroll to Top